Hi-Tech Student Day 2012

Hi-Tech Student Day 2012
Foto bersama Kakak-Kakak Pramuka Unpad dengan Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia usai upacara peringatan HUT RI ke-68 pada Sabtu (17/8/2013) di Kampus Unpad Dipatiukur, Bandung

Jumat, 31 Agustus 2012

Inilah 'Tameng' Alami Tangkal Flu

Memasuki musim penghujan, salah satu penyakit yang paling sering diderita adalah flu dan demam. Untuk mencegah sakit demam, anda perlu meningkatkan kekebalan tubuh. Jenis-jenis makanan di bawah ini direkomendasikan oleh profesor gizi di Culinary Institute of America, Suki Hertz untuk dikonsumsi ketika sarapan agar kekebalan tubuh meningkat.

Jeruk
Jeruk mengandung vitamin C dan mengandung antioksidan yang kuat tapi rendah kalori.





Telur
Kuning telur merupakan sumber yang baik dari mineral yang mendukung sistem kekebalan tubuh. Protein dalam putih telur memiliki kandungan yang sangat tinggi. Mengkonsumsi telur, baik bagian kuningnya atau putihnya sangat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Untuk memberikan sistem kekebalan tubuh yang baik, gabungan antara telur panggang, bayam dan tomat mungkin bisa dicoba.
 
Tahu
Tahu adalah protein yang lengkap. Olahan dari kedelai ini merupakan sumber kalsium dan asam lemak omega-3. Semua kandungan yang ada dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.
 

 
Pepaya
Pepaya memiliki kandungan zat anti-inflamasi atau anti radang. Pepaya juga sumber yang sangat baik dari vitamin C.Pepaya mengandung beta karoten, sebuah phytonutrisi yang dapat dirubah menjadi vitamin A dalam tubuh Anda dan menjaga mata dan kelembaban kulit.


Kiwi
Kiwi mengandung antara 90 dan 110 miligram vitamin C. Buah ini mengandung mineral yang penting untuk meningkatkan kekuatan otot dan saraf. Kiwi sangat baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh karena mengandung  flavonoid dan karotenoid sebagai antioksidan yang membantu kesehatan pernafasan, dan jantung.

Keju lembut
Keju mengandung selenium, antioksidan kuat yang dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.



Selasa, 28 Agustus 2012

Asal Semangat, Semua Tidak Akan Berat


Awalnya bermula pada ketidaksengajaan, namun berubah menjadi kesengajaan. Kesengajaan yang memiliki arti mendalam untuk perjalanan hidupku selanjutnya. Inilah yang menyebabkan diriku menjadi seorang kaum intelek yang memang harus melek dengan segudang aktivitas akademis dan non akademis sebagai seorang mahasiswa. Saat inilah semua rasa kepekaan terhadap pendidikan itu melebur menjadi lebih luas lagi, mulai dari kepekaan terhadap pendidikan tinggi itu sendiri, kebudayaan lokal yang menjadi tempat bernaung kita untuk berkuliah dan tentunya kepekaan terhadap lingkungan sekitar seperti masyarakat yang masih dalam kekurangan secara ekonomi untuk saling membantu.
            Saat SNMPTN jalur undangan tahun 2011 bergulir di bulan Februari itu, aku belum tahu tentang SNMPTN. Apa sih SNMPTN itu? dan bagaimana caranya untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi? sepintas pemikiran berkumpul jadi satu memikirkan hal itu.
            Tepat pada tanggal 9 Maret 2011, guru komputerku, pak Yonal memberitahu informasi bahwa sekolahku mendapat jatah SNMPTN untuk tahun 2011 kepada seluruh siswa-siswi tingkat 3. Pak Yonal memberitahukan bahwa tahun ini kita mendapat kesempatan mengikuti SNMPTN. Apa yang dimaksud dengan SNMPTN? serentak teman-teman tingkat 3 menanyakan hal itu karena tak tahu menahu tentang hal itu. Ternyata SNMPTN adalah kepanjangan dari Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri yaitu salah satu cara untuk kuliah atau boleh dibilang melanjutkan studi dari jenjang sekolah menengah atas sederajat ke perguruan tinggi.
            Tanggal 10 Maret 2011, aku dan teman-teman mengikuti penjelasan yang diberikan Pak Yonal kepada para siswa tingkat 3 tentang SNMPTN jalur undangan 2011. Kami dikumpulkan di kelas XII Elektro-1. Saat itu, antusias teman-teman tingkat 3 cukup besar namun belum semuanya tahu mengenai hal tersebut karena sebagian yang lain khususnya anak XII Kimia sedang mengikuti TA (Tes Akhir) sebagai persyaratan kelulusan tahun ini sebagai siswa SMK karena Sekolah Menengah Kejuruan yang harus bisa berkompeten di bidang keahliannya dan dipersiapkan untuk siap kerja. Seperti slogan SMK yaitu “SMK BISA!”.
            Sekolahku, SMKN 1 Gunungputri yang terletak di jalan Barokah No. 06 Desa Wanaherang, Kec. Gunungputri, Kab. Bogor, Prov. Jawa Barat  memiliki 4 program studi yaitu:
1)  Teknik Elektronika dengan kompetensi keahlian Teknik Elektronika Industri,
2) Teknik Kimia dengan kompetensi keahlian Kimia Industri,
3) Teknik Mesin dengan kompetensi keahlian Teknik Pengelasan, dan
4) Teknik Instrumentasi dengan kompetensi Teknik Instrumentasi Logam.
            Dari keempat program studi atau lebih dikenal dengan sebutan jurusan tadi semua memiliki keahlian dan keterampilan masing-masing sesuai dengan bidang keahliannya. Kebanyakan para siswa SMK yang kurang tahu tentang dunia perkuliahan karena memang mereka dipersiapkan untuk siap kerja di dunia pekerjaan globalisasi ini. Tapi tidak ada halangan untuk para siswa SMK untuk bisa kuliah dan melanjutkan pendidikan mereka di perguruan tinggi. Maka dengan program SNMPTN ini para siswa SMK pun bisa ikut bersaing dalam memperebutkan posisi mereka sebagai seorang mahasiswa melalui tata cara SNMPTN jalur undangan dan kebetulan sekolahku diundang oleh Dikti (Dirjen Perguruan Tinggi) untuk mengikuti SNMPTN 2011.
            Pada tanggal 11 Maret 2011, setelah melaui pendataan 50% terbaik dari setiap kelasnya oleh Pak Yonal akhirnya para siswa yang masuk dalam kategori tersebut melakukan pendaftaran secara online yang dilakukan di lab. Komputer sekolah. Pendataan 50% terbaik dari setiap kelasnya karena mengacu pada salah satu persyaratan SNMPTN jalur undangan yaitu sekolah yang berakreditasi A reguler maka hanya bisa 50% siswa terbaik yang bisa ikut SNMPTN jalur undangan. Penyeleksian tersebut dilakukan oleh Dikti (Dirjen Perguruan Tinggi) dan universitas yang dipilih oleh para siswa tersebut.
            Ada sekitar 15 orang dari sekolahku yang mengikuti SNMPTN jalur undangan 2011 dengan rincian 13 orang non-bidik misi dan 2 orang bidik misi. Dari 2 orang itu salah satunya adalah diriku. Jujur saat itu aku hanya mencoba mengikuti SNMPTN jalur undangan 2011, hitung-hitung,  iseng-iseng berhadiah. Saat itu yang mengikuti program bidik misi yaitu aku sebagai mantan ketua OSIS dan M. Aaang Saepuloh sebagai mantan ketua MPK. Mengapa yang mendaftar sebagai calon penerima beasiswa bidik misi hanya 2 orang? Karena saat itu pemberitahuan perihal SNMPTN jalur undangan sangat mendadak. Kita mendaftar saat H-1 sebelum pendaftaran SNMPTN jalur undangan ditutup pada tanggal 12 Maret 2011 pukul 22.00 WIB. Untuk informasi bidik misi saja, aku baru tahu saat mendaftar online bahwa ada program beasiswa bidik misi yaitu program beasiswa dimana ditujukkan untuk calon mahasiswa yang mempunyai prestasi akademik namun dari keluarga yang kurang mampu. Tujuan dari beasiswa tersebut adalah “menggapai asa, memutus mata rantai kemiskinan”.
            Berhubung aku mantan ketua OSIS, jadi aku lampirkan juga sertifikat saat aku menjadi ketua OSIS SMKN 1 Gunungputri periode 2009-2010. Saat pendaftaran online itu, selain kita mencantumkan nilai-nilai rapot kita dari semester 3-5, kita juga bisa mencamtumkan prestasi akademik maupun non-akademik kita di form pendaftaran online tersebut. Saat itu, aku mencamtumkan sertifikat OSIS, dua lagi yaitu: sertifikat saat aku menjadi juara nasional kuis KIHAJAR (Kita Harus Belajar) pada tahun 2006 di bidang bahasa Indonesia yang diselenggarakan oleh TVRI (Televisi Republik Indonesia) dan tv-e (Televisi Edukasi) dan sertifikat saat menjadi delegasi dari sekolahku untuk ASEAN-Model tingkat kabupaten Bogor dimana kita mencapai prestasi juara harapan 2. Khusus untuk yang bidik misi harus menyertakan keterangan rumah seperti: luas tanah, luas bangunan, sumber air, listrik, dll.
            Setelah menunggu 2 bulan terhitung sejak penutupan pendaftaran online SNMPTN jalur undangan pada tanggal 12 Maret 2011 hingga pengumuman SNMPTN jalur undangan pada tanggal 18 Mei 2011, 2 hari setelah pengumuman UN (ujian Nasional) akhirnya keluarlah hasil pengumuman itu di www.snmptn.ac.id. Alhamdulillah aku berhasil lolos SNMPTN jalur undangan 2011 dan masuk ke universitas pilihan pertamaku yaitu Universitas Padjadjaran yang berada di Bandung, Jawa Barat dan lolos ke jurusan yang menjadi pilihan keduaku yaitu Ilmu Komunikasi. Awalnya aku sangat bersyukur sekali dapat lolos dan akan menjadi salah satu mahasiswa di Universitas Padjadjaran tapi ada yang mengganjal yaitu aku terpilih di jurusan yang menjadi pilihan kedua, yaitu Ilmu Komunikasi. Padahal aku mau banget ke HI (Hubungan Internasional) yang menjadi pilihan pertamaku karena aku bercita-cita menjadi seorang diplomat. Tapi ya sudahlah mungkin Allah memberikan yang lebih baik untukku dan sekarang aku enjoy dengan Fikom Unpad karena ada jurusan Jurnalistik dan mau jadi seorang jurnalis yang handal.
Fakultas Ilmu Komunikasi (Sumber: google.com)
            Saat membaca pengumuman SNMPTN jalur undangan 2011 di website, aku langsung menuju website Unpad, yaitu: www.unpad.ac.id untuk melihat hasil pengumuman bahwa aku lolos di PTN tersebut dan ada surat pengumuman bahwa bagi calon mahasiswa yang lolos SNMPTN jalur undangan 2011 ke Universitas Padjadjaran harus datang untuk menghadiri acara sosialisasi pendaftaran ulang pada tanggal 25 Mei 2011 pukul 14.00 WIB di Graha Sanusi Hardjadinata, jalan Dipati Ukur, kota Bandung, Jawa Barat.
            Aku dan ibuku berangkat dari Cileungsi, Bogor pada pukul 10.00 WIB. Tiba di terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur pukul 10.40 WIB dan bus berangkat pukul 11.00 WIB. Perkiraan aku dan ibuku apabila menuju Bandung sekitar 3-4 jam. Apalagi sekarang ada jalur yang bisa ditempuh dalam waktu 2 jam melalui jalan tol Cipularang. Karena sebelumnya juga ibuku telah bertanya-tanya bila menuju Bandung naik apa dan berapa lama perjalanan dan juga ongkosnya. Tapi semua itu sirna, dugaan awal meleset dan ternyata perjalanan yang kita tempuh sampai menuju Bandung tepatnya di Unpad kampus Dipati Ukur pada pukul 17.00 WIB. Wow, betapa lamanya, mengapa? Karena bus yang kami tumpangi melewati jalur puncak, Bogor dan itu membutuhkan waktu yang cukup lama karena bus itu juga masih mencari penumpang lain ditambah jalur puncak yang lumayan padat plus jarak tempuh yang lebih jauh dibandingkan dengan jalur tol Cipularang.
            Untung saja setibanya di Kota Bandung dan Unpad kampus Dipati Ukur, Bandung ada orang-orang baik yang menghamipiri aku dan ibuku. Pertama saat setibanya di terminal Leuwi Panjang, Kota Bandung aku dihadapkan dengan melawan waktu karena tiba pukul 16.30 WIB. Sempat ibuku mau naik taksi, tapi apa boleh buat ternyata saat ditanya berapa ongkosnya menuju Dipati Ukur mencapai Rp40.000,00 wow that’s so expensive, terlintas di pikiranku. Akhirnya ibuku membatalkan untuk naik taksi setelah aku juga menjelaskan pada ibuku bahwa pertemuan kali ini hanya sebatas sosialisasi untuk pendaftaran ulangnya bukan keputusan akhir untuk diterima/tidaknya untuk menjadi mahasiswa Unpad.
            Jujur saja ibuku sangat panik, takutnya apabila telat apalagi sampai tidak datang maka beasiswa atau keputusan aku lolos SNMPTN bakal dicabut. Padahal ini adalah pertemuan awal untuk para wali dan calon mahasiswa Unpad untuk mengikuti serangkaian pendaftaran ulang sampai akhirnya bisa terdaftar dan diterima secara sah sebagai mahasiswa Unpad. Kami pun naik angkot menuju Dipati Ukur. Tadinya mau naik bus yang menuju DU tapi sudah tidak ada. Setelah beberapa saat naik angkot ada orang yang duduk dekat dengan ibu dan aku. Ketika sudah mau sampai Unpad ibuku bertanya lagi ke orang yang duduk dekat kami, “mas, kalau kampus Unpad Dipati Ukur itu sebelah mana ya? Apa sudah dekat?”. Kemudian mas itu menjawab, “oh ya bu sebentar lagi akan sampai itu sudah terlihat di sebelah kanan jalan, kebetulan saya alumni Unpad”. Seketika ku terperanga dan terlintas dalam pikiran, wah ada orang lulusan Unpad yang berada dalam 1 angkot.
Kampus Dipati Ukur (DU), Bandung (Foto: Deden Rochman Saputro)
            Setibanya di Unpad acara pertemuan tentang sosialisasi pendaftaran ulang bagi yang lolos SNMPTN jalur undangan 2011 di Unpad sudah berakhir tepat pukul 17.00 WIB dan para calon mahasiswa Unpad dan walinya telah keluar dari Graha Sanusi Hardjadinata. Tetapi semangatku dan ibuku tidak sirna begitu saja. Kami berusaha mencari informasi mengenai hasil dari pertemuan tersebut. Akhirnya ada seorang bapak yang menghampiri kami dan menanyakan, “ibu dan adik sedang cari apa?” ibuku menjawab, “kami sedang mencari tahu informasi tentang pertemuan yang baru saja berakhir”. Bapak itu berkata lagi, “apa ibu dan adik mau tahu tata cara pendaftaran ulang Unpad?”, ibu dan aku menjawab, “iya pak, benar sekali.” Setelah percakapan tadi, bapak itu menunjukkan dan mengantarkan kami ke tempat pengambilan formulir di gedung 2 Unpad tepatnya di lantai 2. Aku dan ibuku mengucapkan terima kasih kepada bapak itu.
Setelah mengambil formulir kami mencari tahu lagi dan bertanya-tanya supaya lebih jelas lagi informasi tentang pendaftaran ulang yang bisa kami ketahui. Setelah mengambil formulir tersebut, kami mungkin terlihat kebingungan memang kami sedang bingung bagaimana ini selanjutnya dan tiba saatnya orang lain yang membantu kami yaitu kak Prima, mahasiswa Fakultas Ekonomi Unpad menghampiri kami dan memberitahukan bahwa kami harus ke meja registrasi awal untuk mengisi formulir awal dan mengetahui informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran ulang.
Sesudah mengisi formulir, kami menuju kemahasiswaan untuk menanyakan seputar beasiswa bidik misi 2011 tentang perincian biaya perkuliahan seperti apa. Apakah harus masih membayar ataupun tidak sama sekali. Akhirnya bagian kemahasiswaan memberikan penjelasan perihal beasiswa bidik misi itu sudah ditanggung oleh pemerintah dari segi pembayaran kuliah atau BPP. Malah akan mendapat biaya hidup perbulannya. Jadi mahasiswa penerima beasiswa bidik misi tidak perlu memikirkan biaya kuliah kecuali ada beberapa fakultas yang memang membutuhkan biaya praktek. Ada beberapa persyaratan bagi penerima bidik misi yaitu: 1) Tidak/belum menikah, 2) Tidak/belum kerja, 3) IP (Indeks Prestasi) min. 2,75 dan 4) Mematuhi segala persyaratan universitas dan fakultas. Itulah beberapa informasi yang berhasil aku dan ibuku dapatkan. Ada pula bantuan dari salah satu pegawai Unpad dan menjadi kepanitiaan penerimaan mahasiswa baru Unpad. Orang itu menolong kami perihal hal-hal yang harus dilengkapi saat pendaftaran ulang walaupun sudah tercantum tapi memberikan informasi mengenai Unpad dan juga memberitahu kami jalan menuju terminal untuk kemudian pulang ke Bogor. Dia lulusan Fikom Unpad juga tahun 2005. Wah satu lagi bukti nyata bahwa dimana ada kemauan disitu ada jalan.
             Beberapa hari setelah datang ke Unpad untuk pertama kali pada tanggal 25 Mei 2011, kedua kalinya aku harus kembali ke Bandung tepatnya di gedung 2 kampus Unpad Dipati Ukur untuk menjalani prosesi wawancara khusus kepada calon mahasiswa Unpad penerima bidik misi 2011. Saat itu, aku berangkat sendiri tanpa ibuku karena ibu sedang bekerja dan tidak bisa izin karena bosnya sangat ketat untuk masalah pekerjaan apalagi saat aku berangkat ke Unpad pertama kali itu sudah didampingi oleh ibuku walau dengan susah payah memperoleh izin dari perusahaan ibuku bekerja di salah satu perusahaan garment di Kab. Bogor. Aku berangkat dari terminal Bekasi karena mengetahui bahwa dari Kampung Rambutan bakal lama perjalanannya dan juga saat itu merasa tertipu karena awalnya kernetnya bilang lewat tol Cipularang ternyata lewat Puncak. Aku diantar omku menuju terminal Bekasi kemudian aku dan om mencari bus ke Bandung via tol Cipularang. Aku pun naik bus yang menuju Bandung via tol Cipularang dan Purwakarta.
            Akhirnya dalam waktu 3-4 jam saja tiba di Unpad kampus Dipati Ukur untuk melakukan proses wawancara. Saat itu tanggal 27 Mei 2011 hari Jumat, dan aku pun masih ingat bahwa yang lain pada dianterin oleh orangtuanya. Sepertinya hanya diriku yang sendiri tanpa orangtua. Tapi ternyata saat wawancara dimulai kembali setelah sholat Jumat, yang diwawancarai adalah anaknya saja kata salah satu dari panitianya supaya belajar mandiri dan bisa mengutarakan pendapat dan pemikirannya. Alhamdulillah deh kalau begitu, syukur ya Allah soalnya ibuku tidak bisa menemani diriku lagi dan tidak bisa izin kerja lagi karena bosnya orang Korea dan juga memang perusahaannnya itu sangat ketat dalam hal pekerjaan. Tetapi selama ibuku mendukung aku dan selalu mendoakanku insyaAllah semua rintangan dan tantangan yang ada akan berubah menjadi sebuah kemudahan.
Plang Unpad Kampus Jatinangor, Kabupaten Sumedang (Foto: Iqbal)

Gedung Rektorat Baru di Kampus Jatinangor (Sumber: unpad.ac.id)
            Pada tanggal 31 Mei 2011 hari Selasa, aku disuruh ke Unpad kampus Jatinangor. Nah aku belum tahu lokasi Unpad yang di Jatinangor. Akhirnya setelah aku dan ibuku bertanya-tanya kepada tetangga yang tahu tentang Unpad ternyata ada juga tetangga yang tahu Unpad dan kebetulan lulusan Unpad ternyata. Aku akhirnya pada hari Selasa tanggal 31 Mei 2011 pukul 04.30 WIB berangkat dari Cileungsi, Bogor karena mengantisipasi kalau-kalau perjalanan mencapai 3-4 jam lagi bahkan lebih karena aku harus ada di Unpad kampus Jatinangor pukul 07.30 WIB untuk registrasi terakhir setelah diketahui aku layak menerima beasiswa bidik misi dan berhak menjadi mahasiswa Unpad angkatan 2011. Wah betapa senangnya, bangga, dan terharu bisa diterima di salah satu PTN ternama di Indonesia khususnya di provinsi Jawa Barat.
            Aku berangkat dari P.O. bus Primajasa di Cililitan, Jakarta Timur dekat dengan UKI (Universitas Kristen Indonesia) karena dari sana ada bus yang langsung menuju gerbang tol Cileunyi, Kab. Bandung yang berbatasan langsung dengan wilayah Jatinangor, Kab. Sumedang. Aku berangkat pukul 05.30 WIB dan saat itu aku diantar oleh ibuku. Setibanya di Cileunyi pukul 07.20 WIB, wah lebih cepat dari biasanya alhamdulillah. Masih ada waktu 10 menit, aku langsung naik angkot Cileunyi-Sumedang dan turun di Unpad kampus Jatinangor. Dilanjutkan dengan naik ojek menuju dalam kampus ke Bale Santika untuk proses registrasi terakhir. Tepat sekali aku tiba di Bale Santika pukul 07.30 WIB dan langsung berbaris untuk mengantri masuk ke dalam tepatnya di gor olahraga di lapangan basket indoor.
            Di dalam gedung itu, aku duduk dekat dengan salah satu mahasiswa baru juga bernama Virda. Dia juga satu Fakultas denganku tetapi beda prodi saja. Kalau aku Ilmu Komunikasi dan dia Informasi dan Perpustakaan. Kami berbincang-bincang dan juga dengan lainnya yang tidak bisa aku sebutkan semuanya. Saat itu, kami menunggu giliran untuk pengumpulan pemberkasan terakhir untuk kemudian mendapatkan NPM (Nomor Pokok Mahasiswa) dan juga jas almamater Unpad. Wah betapa senangnya hari itu bisa menjadi bagian dari mahasiswa baru Unpad dan bisa berkenalan dengan yang lainnya. Aku juga bertemu dengan Julian, mahasiswa baru juga asal Bandung yang kebetulan juga sesama penerima bidik misi 2011 satu fakultas dan prodi. Aku bisa kenal dia dari Yanti mahasiswa baru juga yang diterima di FKG (Fakultas Kedokteran Gigi). 
Asrama Padjadjaran 2 Kampus Jatinangor (Foto: Deden Rochman Saputro)
Aku diantarkan oleh Julian ke Asrama Padjadjaran 2 untuk memesan sebuah kamar untuk diriku selama menjadi mahasiswa baru. Mengapa memilih asrama? karena belum tahu keadaan lingkungan sekitar dan biar dekat bila ke kampus. Aku juga diajak ke rumahnya untuk makan dan sholat ashar. Kemudian aku diantarkan ke terminal Leuwi Panjang, Kota Bandung yang jaraknya lumayan jauh dari Jatinangor untuk kembali ke Bogor.
            Pada tanggal 5 Agustus 2011 aku dan ibuku menuju Unpad kampus Jatinangor karena perkuliahan akan segera dimulai untuk semester 1 / ganjil ini. Tentu saja sebelumnya akan dilaksanakan ospek universitas pada hari Sabtu, tanggal 6 Agustus 2011 dan disusul dengan ospek fakultas. Ospek di fakultasku, Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) dilaksanakan pada tanggal 8-10 Agustus 2011. Sebelum aku pergi bersama ibuku ke Jatinangor, aku mempersiapkan beberapa perlengkapan untuk ospek universitas maupun fakultas. Saat bulan itu, adalah saat dimana sudah memasuki bulan Ramadhan atau bulan puasa. Butuh perjuangan ekstra untuk mempersiapkan diri dari segi fisik, mental, kesehatan, perlengkapan, dll untuk menjalani serangkaian ospek. Tetapi dengan semangat dan tekad yang kuat serta niat yang baik insyaAllah semua rintangan bisa dilalui.
            Selama 1 semester awal yang dimulai dari tanggal 15 Agustus 2011 sampai dengan 24 Desember 2011 banyak cerita baik yang suka, duka, senang, sedih, bahagia, kecewa, terharu, dan banyak ekspresi yang sudah ku lalui di kota kecil Jatinangor dan khususnya Unpad dan Fikom Unpad yang ciamik dan mantap. Aku masuk ke kelas Ilkom B yang berjumlah 44 orang dari berbagai asal mulai dari Sumatera dan Jawa saja dengan paling terjauh ada yang dari Aceh. Di Fikom, aku mengikuti 2 UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yaitu BKI (Biro Kerohanian Islam) dan CC (Cinematography Club). Untuk di tingkat universitas mengikuti Pramuka karena untuk melanjutkan kesukaanku di bidang kepramukaan dan banyak sahabat bahkan keluarga yang biasanya tercipta di Pramuka. Selain itu juga aku pernah mengikuti klub bahasa Korea selama 2 bulan di Fakultas Sastra yang sekarang berganti nama menjadi FIB (Fakultas Ilmu Budaya). Untuk masalah akademik alhamdulillah baik dan cukup memuaskan untuk kedepannya bisa di pertahankan dan ditingkatkan.
            Jujur saja saat menunggu dana bidik misi cair membuat teman-teman di Fikom dan fakultas lain serta aku sendiri agak sulit dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari ditambah dengan tugas yang cukup banyak. Tapi apa boleh buat kita harus selalu semangat walaupun itu berat. Kan asal semangat semua tidak akan berat. Tentunya dibarengi dengan usaha dan selalu berdoa memohon kepada Allah SWT. Semoga aku dkk selalu diberikan kemudahan, kesabaran, kesehatan dan keikhlasan dalam menjalani kehidupan sebagai mahasiswa. Apalagi aku selaku koordinator fakultas juga ingin sekali membantu tapi aku sendiri juga tidak ada.
Akhirnya pada awal November, dana bidik misi untuk semester 1 cair. Kami semua penerima bidik misi Unpad 2011 merasa bersyukur karena bisa menerima dana tersebut dengan proses yang cukup panjang. Kami datang ke BRI (Bank Rakyat Indonesia) cabang UNPAD untuk membuat ATM (Anjungan Tunai Mandiri)  dan buku tabungan BRI yang kemudian dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan teman-teman bidik misi. Alhamdulillah ya Allah...
            Untuk saat ini pun sama seperti semester 1 yang mengalami keterlambatan pencairan dana bidik misi entah karena birokrasi atau apa. Tapi yang jelas kami selaku penerima bidik misi juga sudah berusaha semaksimal mungkin untuk selalu memberikan prestasi akademik dengan standar IP min 2,75. Alhamdulillah dari teman-teman Fikom dan fakultas lain pada menunjukkan bahwa kami adalah orang-orang pilihan yang memang ditakdirkan untuk dapat berkuliah di Unpad karena kami ingin berprestasi untuk negeri dan mengabdi di kemudian hari. Ada yang mendapat IP 4 ada juga yang masih di bawah standar. Tetapi kami saling memberikan semangat, motivasi dan bantuan baik dalam materill, morill, maupun akademik dengan membuat kelompok belajar dan diskusi. Semoga saja dengan kami telah menunjukkan prestasi kami dan usaha serta doa kami tidak pernah putus untuk dapat bertahan di Unpad hingga akhirnya lulus dan mendapat gelar sebagai seorang sarjana yang memang lama kuliahnya selama 4 tahun / 8 semester.
Logo Kabim Unpad (Sumber: Kabim Unpad)
            Harapan kedepannya, aku bisa menggapai cita-citaku sebagai seorang jurnalis yang handal dengan bisa menjadi seorang reporter, presenter, MC, penyiar radio, atau apapun yang berhubungan dengan ilmu komunikasi dari Fikom Unpad ini dan menjadi seseorang yang sukses, berguna dan bermanfaat untuk orang lain khususnya masyarakat yang membutuhkan ataupun yang serba kekurangan. Karena sebaik-baiknya orang adalah orang yang bermanfaat untuk orang lain. Tentu saja kepada teman-teman semua penerima bidik misi Unpad baik yang angkatan pertama tahun 2010 dan angkatan kedua tahun 2011 dapat saling bersama-sama meraih cita-cita dan menggapai asa, dapat bekerjasama, saling tolong-menolong, menghargai, dan merangkul bila teman yang ada kesusahan. Marilah apabila ada yang sakit kita seperti terasa sakit pula dan bila ada yang senang kita juga ikut senang. Semoga kedepannya penerima bidik misi ini adalah agen perubahan untuk negara Indonesia yang tentu saja lebih baik dan maju. Aamiin ya rabbalalamin...