Hi-Tech Student Day 2012

Hi-Tech Student Day 2012
Foto bersama Kakak-Kakak Pramuka Unpad dengan Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia usai upacara peringatan HUT RI ke-68 pada Sabtu (17/8/2013) di Kampus Unpad Dipatiukur, Bandung

Sabtu, 30 November 2013

Pembekalan Umum KKNM Januari 2014

Bismillah...
Sabtu (30/11/2013)

Akhir bulan ini diadakan pembekalan umum Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa atau disingkat dengan KKNM. Program ini merupakan program rutin yang dilaksanakan oleh LPPM Unpad setiap dua kali setahun di akhir semester dalam rangka memperkenalkan mahasiswa dengan kehidupan di pedesaan dan memberikan kontribusi nyata oleh mahasiswa untuk para warga desa. Hal inilah yang mendasari saya dkk angkatan 2011 umumnya mengikuti program KKNM ini. Walaupun sebenarnya jatah angkatan 2011 untuk mengikuti KKNM Januari tahun depan, namun ada juga angkatan 2010 yang baru ikut KKNM. Di kelompok saya pun ada angkatan 2010 dan tentu saja angkatan 2011 yang tergabung dalam kelompok KKNM Desa Cibalanarik, Kec. Tanjungjaya, Kab. Tasikmalaya, Jawa Barat.

Jadwal pembekalan KKNM kelompok saya pukul 10:00-12:00 WIB namun baru dimulai pukul 10:15 WIB di Fakultas Peternakan (Fapet) Unpad di gedung 4 lantai 2 ruang 8. Saya pun segera bergegas menuju fakultas yang berhubungan erat dengan hewan ternak itu dan sampai pukul 10:20 WIB. Saya datang sedikit terlambat, karena sempat tidak tahu jadwal pembekalan kelompok Cibalanarik. Ketika saya masuk ke ruangan, saya diminta untuk memperkenalkan diri. Ternyata di dalam ruangan tidak hanya kelompok Cibalanarik saja, tapi juga ada kelompok desa tetangga.

Setelah pembekalan KKNM selesai, saya dkk kelompok Cibalanarik berkumpul dan berkenalan satu sama lainnya. Ada kata pepatah bilang, "Tak Kenal, Maka Tak Sayang", nah untuk itulah saya berinisiatif memulai perkenalan tersebut dan supaya nanti saat kami bersama-sama KKNM di satu desa yang sama, kami sudah bisa membaur dan bisa saling berkerjasama. Saat perkenalan tadi ada 16 orang yang hadir dari total 18 orang. Dua orang lagi adalah teman-teman saya di UKM Pramuka Unpad, yakni Dudi dari FIB dan Wahyu dari Fapet. Kebetulan mereka sedang mengikuti masa penerimaan anggota baru Pramuka Unpad di Garut. Saya sendiri tidak bisa ikut karena ada beberapa agenda dan tentu saja menghadiri pembekalan KKNM ini.

Inti dari pembekalan KKNM tadi adalah ketika kita mengikuti KKNM itu bukan sekadar liburan, seperti yang didengung-dengungkan oleh para senior. Setiap kali saya bertanya ke senior mengenai KKNM, pasti rata-rata mereka langsung bilang kalau kita nanti liburan. Tapi sebenarnya bukan begitu loh. Memang KKNM itu saat waktu liburan, namun yang benar adalah "belajar dari masyarakat" begitulah yang disampaikan oleh Pak Fredy yang mengisi pembekalan kepada saya dkk. Kalau saya boleh bilang, KKNM itu ajang kita bermain sambil belajar seperti konsep PAUD. Cuman kali ini diubah jadi "liburan sambil belajar". Jadi memang yang utama kita untuk belajar dari kehidupan di desa dan tentu saja bisa pula liburan, liburan yang bermanfaat pastinya.

Melalui KKNM, saya dkk berharap bisa mendekatkan diri dengan warga desa mengenai kehidupan sebenarnya di pedesaan itu seperti apa dan bagaimana pula mereka bisa menjalankan aktivitasnya yang mungkin saja serba kekurangan tanpa fasilitas lengkap seperti di kota. Lalu, kami juga bisa saling memahami satu sama lain dalam satu kelompok KKNM untuk saling bekerjasama, gotong-royong, musyawarah, menghargai, dan berempati.

Oh ya, sejak sekarang saya dkk harus lebih giat belajar bahasa Sunda dengan baik, ya minimal tahu bagaimana tata cara berbicara yang sopan dengan bahasa tanah pasundan dan mengenal kebudayaannya. Kearifan lokal tersebut harus diketahui oleh teman-teman yang mengikuti KKNM supaya tidak canggung dan mudah beradaptasi dengan masyarakat dan lingkungan desa.

Oke deh, sekian catatan hari ini. Semoga KKNM nanti bisa lancar dan sukses deh untuk kelompok Cibalanarik yang insyAllah anak2nya asyik dan tempatnya menarik untuk dikunjungi :)

Wassalam...

*selanjutnya insyaAllah saya dkk Kelompok Cibalanarik akan survei ke tempat KKNM kami pada Sabtu depan (7/12/2013). Namun apabila tidak pada bisa, terpaksa harus diundur dan disepakati bersama lagi untuk survei.

Rabu, 11 September 2013

Tak Ada Kata Kalah dan Menyerah

B



agi seorang Nick Vujicic, menjalani kehidupan di dunia dengan bahagia merupakan anugerah terbesar yang diberikan Sang Maha Pencipta kepada setiap manusia. Perjalanan hidup seorang manusia pasti memiliki ragam lika-liku kehidupan, baik kebahagiaan dan kesedihan yang saling silih berganti hinggap dalam hidup manusia. Namun Nick Vujivic mampu menyelaraskan kehidupannya dengan penuh keikhlasan dan kebahagiaan walau ada sisi kesedihan di dalamnya karena sebagian orang turut berempati dengan kondisi yang dialaminya. 
Gambar 1. Salah satu quote (kutipan) yang dibuat oleh Nick Vujicic. Dalam kutipan kata-katanya mengandung arti
Saya Suka Menjalani Hidup. Saya bahagia”

Ya, Nick Vujicic memiliki keterbatasan fisik yang memang sangat tidak mungkin untuk beraktivitas secara leluasa. Tapi hebatnya Nick Vujicic mampu menunjukkan kepada dunia bahwa dia bisa bertahan hidup di tengah keterbatasannya. Sungguh hal yang luar biasa dan patut dijadikan bahan renungan untuk kita semua yang masih diberikan kecukupan fisik yang normal.
Pria yang lahir di Melbourne pada 4 Desember 1982 ini terlahir dengan keterbatasan fisik dan tak sesempurna seperti manusia pada umumnya. Hal itu tidak menyurutkan semangatnya untuk terus melanjutkan hidupnya dan terus memotivasi orang lain untuk menyukuri hidup. Hidup hanya sekali, dan untuk apa hanya digunakan untuk berkeluh kesah dan tak ada gairah. Sungguh orang seperti itu tidak punya rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah memberikan berbagai nikmat kepada kita sebagai manusia yang memiliki akal dan diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna. Kesempurnaan bukan sebatas lengkap secara fisik dan normal seperti kebanyakan manusia lainnya, namun sempurna di sini adalah diberikannya akal dan pikiran yang bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh setiap manusia dalam menjalani kehidupannya di dunia untuk meraih surga-Nya sebagai tempat kehidupan yang kekal di akhirat nanti.
Pada mulanya, orang tua Nick Vujicic sangat terkejut ketika melihat keadaan putra mereka yang lahir tanpa dua lengan dan dua kaki. Menurut dokter yang menanganginya, Nick terkena penyakit Tetra-amelia yang sangat langka. Kondisi ini kontan membuat ayah Nick (seorang pemuka agama dan programmer komputer) dan ibu Nick (seorang perawat) bertanya-tanya dalam hati, kesalahan besar apa yang telah mereka perbuat hingga putranya terlahir tanpa anggota-anggota tubuh.
Kondisi Nick yang seperti itu, lantas tak membuat ayah dan ibunya langsung berputus asa dan tidak bersyukur atas anugerah Tuhan yang menjadi amanah mereka sebagai orang tua. Ayah Nick pun mengajarinya untuk berdiri, menyeimbangan tumbuhnya, dan bahkan berenang sejak usia 18 bulan. Saat berusia 6 tahun, Nick diajari oleh ayahnya untuk menulis, mengambil barang, dan mengetik menggunakan jari-jari kakinya. Dengan tekun dan penuh kesabaran, usaha ayahnya itu berbuah manis sampai akhirnya Nick bisa terbiasa menggunakan jari-jarinya itu untuk menunjang berbagai aktivitasnya. Tentu saja, bisa karena terbiasa dan hal itulah yang Nick coba terus lakukan dengan tidak menyerah pada keadaan dan belajar hidup mandiri seperti yang diajarkan ayahnya. Kini, Nick menyebut telapak kakinya yang berharga itu sebagai "my chicken drumstick."
Di suatu pagi, saat usia 12 tahun, Nick mendapat pengalaman tak terlupakan. Saat bangun dan membuka matanya, tiba-tiba saja dia menyadari betapa beruntungnya dirinya. Dia sehat, serta punya keluarga dan para sahabat yang menyayanginya dan dia juga hidup dalam keluarga yang berkecukupan. Setahun berikutnya ketika membaca surat kabar, Nick dan ibunya menemukan sebuah artikel yang sangat menggugah jiwanya. Dalam artikel itu mengisahkan seorang pria cacat tubuh yang mampu melakukan hal-hal hebat, termasuk menolong banyak orang. "Pada saat itulah, saya menyadari bahwa Tuhan memang menciptakan kita untuk berguna bagi orang lain. Saya memutuskan untuk bersyukur, bukannya marah, atas keadaan diri sendiri! Saya juga berharap, suatu saat bisa menjadi seperti pria luar biasa itu-yakni bisa menolong dan menginspirasi banyak orang!" begitulah ungkap Nick dalam sebuah wawancara.
Nick belajar dengan giat untuk meraih mimpinya. Dengan kecerdasan yang dimilikinya, dia mampu meraih gelar Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dan Perencanaan Keuangan pada usia 21 tahun. Beberapa waktu kemudian, dia mengembangkan lembaga non-profit ‘Life Without Limbs' (Hidup Tanpa Anggota-Anggota Tubuh) yang telah didirikan sebelumnya saat dia berusia 17 tahun untuk membantunya berkarya dalam bidang motivasi. Saat ini, Nick Vujicic adalah motivator atau pembicara internasional yang boleh dibilang cukup gemilang. Sudah lebih dari 44 negara termasuk Indonesia dia kunjungi untuk memotivasi lebih dari 5 juta orang khususnya kaum muda (nickvujicic.com, 2013).
Nick Vujicic telah menginspirasi banyak orang dari berbagai kalangan melalui serangkaian seminar motivasinya di berbagai tempat termasuk di sekolah dan konferensi perusahaan . Siswa sekolah mendengar tentang pentingnya memiliki sikap syukur, citra diri yang positif, keberanian untuk bermimpi besar, dan ketekunan untuk tidak pernah menyerah. Dia menyajikan nilai-nilai, prinsip, sikap, perspektif yang menantang dan melengkapi orang-orang dari semua lapisan masyarakat untuk mengatasi tantangan hidup mereka (nickvujicic.com, 2013).
Nick berpesan bahwa tidak ada yang harus disesali dari apa yang telah kita terima sebagai insan manusia. Namun yang terpenting adalah bagaimana kita sebagai manusia bisa memberikan manfaat seluas-luasnya untuk orang lain dan lingkungan di sekitar kita. Hal itulah sebagai rasa syukur kita kepada Sang Maha Pencipta.
Untuk mencapai berbagai impian hidup menjadi nyata dimulai dari diri kita sendiri dan bahkan saat kita memulai impian tersebut. Maka bergegaslah mencapai impian-impian itu menjadi sebuah kenyataan sebagai bentuk rasa syukur telah diciptakan di dunia dan menebar manfaat seluas-luasnya untuk kehidupan kekal kelak di akhirat. Setidaknya jika seorang manusia terlahir dengan keterbatasan apapun, dia masih mempunyai semangat hidup untuk menginspirasi, berbagi dan berempati terhadap sesama manusia yang punya tujuan hidup dan cita-cita.
Dream big my friend and never give up. We all make mistakes, but none of us are mistakes. Take one day at a time. Embrace the positive attitudes, perspectives, principles and truths I share, and you too will overcome.” (attitudeisaltitude.com, 2013).
“Bermimpi besar teman ku dan jangan pernah menyerah. Kita semua pernah membuat kesalahan, namun tidak satupun dari kita adalah kesalahan. Ambil satu hari pada satu waktu. Merangkul sikap positif, perspektif, prinsip dan kebenaran aku bagi, dan Anda juga akan bisa mengatasinya”, tutur Nick.
Nick mengajarkan kita untuk bersyukur dan menjalani kehidupan ini dengan penuh makna dan cita-cita yakni dengan selalu berpikir positif kepada Sang Maha Pencipta yang telah memberikan kesempatan kita untuk hidup di dunia yang hanya sementara. Ketika kita berpikir positif kepada Sang Maha Pencipta kita, maka kita pun turut menjernihkan segala bentuk energi dan akal pikiran kita untuk bertindak penuh semangat dalam menjalani hidup ini dengan optimis. Tak ada yang tak mungkin jika Tuhan menghendaki dan memberikan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersungguh-sungguh dengan niat tulus dan ikhlas menolong sesama hidup dan menginspirasi banyak orang dengan berbagai manfaat yang bisa seseorang berikan kepada orang lain.
Janganlah kalah sebelum berperang, sebelum mengetahui medan yang akan dihadapi. Karena sesungguhnya manusia itu diberikan cobaan oleh Sang Maha Pencipta tidak melebihi kemampuannya. Maka berusahalah dengan keras dan senantiasa berdoa kepada Sang Maha Kuasa supaya dimudahkan segala urusan kita oleh-Nya untuk mencapai kehidupan abadi di akhirat-Nya dengan selamat. Tentu saja sebagai manusia harus selalu punya rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya dalam hidup kita walau sekecil apapun itu.
Saat diterpa badai ujian kehidupan, maka kita jangan mudah putus asa dan menyerah, karena kita masih diberikan akal dan pikiran untuk dapat menyelesaikan segala permasalahan kita. Dengan kita terus berdoa dan berusaha, niscaya pertolongan Sang Maha Pencipta akan datang sendirinya melalui berbagai perantara dan hidayah-Nya karena Dia Maha Melihat dan Maha Mendengar serta Maha Adil.
Dari situlah, nampak jelas kekuasaan Sang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, salah satunya melalui perjalanan hidup seorang Nick Vujicic yang pantang menyerah dalam menjalani hari-hari dengan penuh semangat untuk saling berbagi, berbagi kebahagiaan dan manfaat. Kini, Nick telah mempunyai seorang istri bernama Kanae Miyahara dan tinggal di Amerika Serikat untuk melanjutkan semangat hidupnya dan berbagi pengalaman inspiraitf lainnya kepada orang lain supaya mampu memaknai hidup dengan penuh warna dan rasa syukur luar biasa kepada Sang Maha Pencipta.

***
Referensi:
Biografi Tokoh Dunia, 2013. Biografi Nick Vujicic - Bukti Tuhan Maha Adil. Diakses dari http://kolom-biografi.blogspot.com/2012/02/biografi-nick-vujicic-bukti-tuhan-maha.html pada Rabu, 11 September 2013 pukul 22.11 WIB.
lifewithoutlimbs.org, 2013. LIFE WITHOUT LIMBS. Diakses dari http://www.nickvujicic.com pada Rabu, 11 September 2013 pukul 22.08 WIB.
lifewithoutlimbs.org, 2013. ATTITUDE IS ALTITUDE. Diakses dari http://www.nickvujicic.com pada Rabu, 11 September 2013 pukul 22.09 WIB.
Vujicic, Nick. 2013. ABOUT NICK: HIS STORY. Diakses dari http://www.attitudeisaltitude.com/about-nick-his-story pada Rabu, 11 September 2013 pukul 22.05 WIB.


Vujicic, Nick. 2013. "Something More" Music Video. Diakses dari http://www.youtube.com/watch?v=GrV_ZvwZRvw pada Rabu, 11 September 2013 pukul 22.02 WIB. 

Jumat, 28 Juni 2013

UN Masih Perlukah dilaksanakan?

Tampak gedung SMAN 1 Jatinangor, Kabupaten Sumedang masih dalam tahap pembangunan dan belum adanya sarana laboratorium yang memadai pada Selasa (28/5) di Jalan Raya Bandung-Sumedang
FOTO: Deden Rochman Saputro

JATINANGOR, WARTA BIRU – Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMA sederajat telah usai dan pengumuman hasil kelulusannya pun sudah ada pada Jumat (24/5) melalui pos ke rumah siswa masing-masing seperti yang dilakukan SMAN 1 Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Namun, apakah penyelenggaraan UN itu sudah tepat sebagai media kelulusan para siswa dan dana yang dikeluarkan sudah sesuai dalam mencapai kualitas pendidikan yang ingin dicapai pemerintah?
Ujian Nasional masih menjadi buah bibir yang hangat diperbincangkan di ranah pendidikan setiap menjelang kelulusan. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, Herman Suryatman mengatakan UN sebagai media evaluasi dan media standarisasi masih diperulukan namun bila sebagai instrumen menentukan kelulusan para siswa, UN tidak diperlukan.
“Menurut hemat saya, UN bukan menjadi indikator kelulusan. UN hanya menjadi indikator untuk memotret dan mengevaluasi progress pendidikan secara nasional dan untuk kelulusan sebaiknya seratus persen diserahkan ke sekolah. Bila UN sebagai media evaluasi dan media standarisasi, saya kira dibutuhkan. Tapi sebagai instrumen menentukan kelulusan, saya kira UN tidak dibutuhkan. Biarkan guru, biarkan sekolah yang menentukan kelulusan karena mereka lebih tahu. Kalau untuk evaluasi standar kelulusan nasional, saya kira sah-sah saja”, ungkap Herman.
Herman lanjut menjelaskan, dengan sistem pendidikan yang ada saat ini lebih menitikberatkan pada sisi knowledge (pengetahuan) atau intelektual (kognitif). Padahal seharusnya pendidikan itu bisa mengkombinasikan antara knowledge (pengetahuan), attitude (sikap), dan skill (kemampuan). Ketiga hal tersebut harus bisa beringingan supaya para siswa setelah lulus bisa mengaplikasikan ilmunya untuk meningkatkan kualitas hidupnya dan memberikan manfaat bagi masyarakat serta bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih baik.
Berbeda dengan Herman, menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMAN 1 Jatinangor, Maman Rahmana mengungkapkan lebih baik dana penyelenggaraan UN dimanfaatkan untuk pembangunan dan pengembangan sarana-prasarana sekolah, seperti laboratorium. Menurutnya, sarana dan prasarana sekolah-sekolah di daerah masih kurang termasuk di SMAN 1 Jatinangor justru belum ada laboratorium yang memadai. Maman juga beranggapan pelaksanaan UN seperti menghambur-hamburkan uang negara dan dilihat kurang tepat sasaran penggunaan uang negara untuk pendidikan di Indonesia.
“Terus terang kami berharap kepada pemerintah, lebih baik uang UN itu diberikan untuk bantuan sekolah. Misalnya kan untuk sarana dan prasarana sekolah yang kurang, seperti laboratoriumnya tidak ada. Kenapa tidak begitu saja dengan uang UN yang milayaran atau bahkan triliyunan. Mendingan manfaatkan uang UN itu untuk pengembangan sarana dan prasarana sekolah. Kalau dilihat pelaksanaan UN ini seperti menghambur-hamburkan uang negara karena honor untuk tim independen, untuk satu orang pengawas itu di atas Rp 1 juta selama 3 hari. Sekarang ada berapa ribu yang jadi pengawas UN? Padahal hanya melihat-melihat pelaksanaan UN. Makanya, uang UN itu untuk pembangunan sarana-prasarana sekolah khususnya sekolah-sekolah di daerah”, ungkapnya.
                “Kan kadang-kadang di daerah-daerah suka ditemui sekolah yang mau runtuh, sekolah udah mau ambruk, ada yang tidak pakai alas/ lantai. Sekolah itu harus sama lah minimal fasilitasnya, seperti laboratoriumnya dilengkapi semua dan sarana gedung olah raga. Di SMAN 1 Jatinangor belum ada gedung khusus olah raga atau lapangan terbuka. Kalau saja diberi Rp 1 milyar, kami bisa membangun lapangan terbuka yang luas dan gedung serbaguna untuk pentas seni dan olah raga”, ujar Maman kembali.
Maman menambahkan pelaksanaan UN boleh berjalan tapi jangan jadi tolak ukur kelulusan siswa. “Serahkan saja pada sekolah, nah nanti sekolah saja yang mengkonversi nilai siswanya sendiri. Karena begini ya, misalnya ada anak-anak yang kelakuannya tidak bagus, sikapnya tidak bagus tapi ketika UN tiba-tiba nilainya bagus dan dia lulus. Sedangkan yang juara olimpiade malah tidak lulus, kan aneh sebetulnya”, ucapnya.
Tahun ini, ada 253 siswa yang mengikuti UN dari SMAN 1 Jatinangor dan para siswanya lulus semua dengan nilai rata-rata 7,00. “Kalau tahun lalu kan nilainya besar-besar tapi tahun sekarang kan tidak. Ya alhamdulillah lah tahun ini lulus semua dengan rata-rata 7,00 untuk tahun ini. Tahun lalu kan banyak ada yang dapat 9,00 bahkan 10,00 tiap mata pelajarannya tapi tahun sekarang kan tidak karena beda lah sistem tahun lalu sama tahun ini. Nilai paling jelek 6,00 dan paling besar 9,00. Yang paling bagus rata-ratanya dari IPS itu sekitar 8,00 sama halnya dengan IPA”, kata Maman.
Berbeda dengan pengumuman kelulusan tahun sebelumnya, pada tahun ini pengumuman hasil kelulusan UN SMA sederajat melalui pos. Hal itu juga dilakukan di SMAN 1 Jatinangor. Maman mengatakan pihak SMAN 1 Jatinangor khawatir bila pengumuman kelulusan UN secara langsung di sekolah akan ada aksi coret-coret apalagi kebut-kebutan di jalan. Maka untuk menghindari hal tersebut, para siswa disuruh menulis alamat rumah mereka. Kemudian, pihak sekolah mengirimkan hasil kelulusan ke rumah siswa masing-masing.
“Pengiriman hasil kelulusan melalui pos dengan perangko kilat supaya segera sampai ke rumah para siswa. Ya sampai di rumah siswa sekitar pukul 1-2 siang. Kecuali bagi rumah siswa yang jauh. Karena dikirim Jumat, kalau tidak keburu karena Sabtu-Minggu libur, kemungkinan Senin baru sampai”, tambah Maman.
Pelaksanaan UN tahun ini di SMAN 1 Jatinangor berjalan dengan tertib dan aman. Dalam pendistribusian soal UN, soal ujian diambil sekitar pukul 4-5 pagi ke Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang yang dikawal polisi sampai ke sekolah pukul 6:30-7 pagi selama 3 hari pelaksanaan UN. (DRS)

Selasa, 21 Mei 2013

Alvin Adam Perkenalkan Jurnalisme Rasa


Sesi tanya-jawab dalam diskusi ‘Jurnalisme Rasa bersama Alvin Adam’ pada Selasa (14/5) di Ruang Oemi, Fikom Unpad, Jatinangor, Sumedang
FOTO: Deden Rochman Saputro
JATINANGOR, WARTA BIRU – Alvin Adam, pembawa acara salah satu talkshow di televsi swasta nasional berdiskusi dengan para mahasiswa Fikom Unpad mengenai jurnalisme rasa pada Selasa (14/5) di Ruang Oemi Fikom Unpad. Banyak orang yang belum tahu tentang istilah itu karena memang istilah itu diciptakan oleh Alvin sendiri. Menurutnya, jurnalisme rasa itu menggunakan rasa empati dan pendekatan dengan hati.
“Buat talkshow atau program jurnalistik itu dengan jurnalisme rasa. Jurnalisme yang pakai empati dan juga pendekatan dengan hati”, kata Alvin. Dia juga mengungkapkan dalam bidang apapun, jurnalisme rasa bisa diaplikasikan dan dijadikan sesuatu hal yang bisa memberikan pendekatan secara berbeda dan lebih dekat.
Salah satu mahasiswa yang hadir dalam diskusi itu, Indra (20) mengatakan jurnalisme rasa menjadi hal penting dan diperlukan dalam kegiatan jurnalistik. “jurnalisme rasa itu penting. Jurnalisme rasa diperlukan saat wawancara, khususnya untuk pihak terwawancara harus merasa nyaman saat diwawancara”, ucap Indra.
Selain menyampaikan jurnalisme rasa itu sebagai pendekatan dengan hati dan rasa empati, Alvin juga menuturkan kalau entertainment news itu juga punya value (nilai). “entertainment news juga punya value dengan jurnalisme rasa”, tambahnya.
Tidak adanya audiens dalam tayangan Just Alvin karena tidak ada a touchment antara audiens dengan narasumber. Justru yang ingin dimunculkan dalam tayangan itu adalah indepth (kedalaman) informasi untuk menggali informasi lebih dalam dan ekslusif.
Menurut Alvin, Just Alvin menyuguhkan friendship (pertemanan) yang membuat kenyamanan dengan adanya untold story. “Untold story itu yang belum dishare. Kedua, keluar apa adanya saat dia benar-benar merasa nyaman. Kalau orang tidak nyaman, maka tidak mau cerita banyak dan percaya sama orang lain untuk menceritakan rahasianya. Jangan membuka rahasia orang, itu penting tidak? Kecuali di situ ada kepentingan baru kita buka, kalau tidak ada, ya tidak apa-apa dan untuk apa?”, tegasnya.
Prof Deddy Mulyana, Dekan Fikom Unpad mengungkapkan diskusi mengenai jurnalisme rasa ini bertujuan untuk menjembatani antara teori komunikasi dengan praktek komunikasi khususnya melalui tayangan program Just Alvin. Prof Deddy berpandangan walaupun Alvin Adam bukan lulusan komunikasi, namun dia adalah praktisi komunikasi di bidang program televisi entertainment yang menggunakan jurnalisme rasa yakni jurnalisme yang menggunakan empati.
“Bila kita sebagai manusia mampu menyikapi pemaknaan yang ada di alam seperti burung-burung terbang dan mencari makan, kita akan mampu menangisinya sebagai ciptaan Sang Maha Kuasa. Itulah kita menggunakan ‘rasa’ kita dengan empati terhadap pencipataan-Nya. Begitu pula dengan jurnalisme dan ilmu komunikasi”, tutur Dekan Fikom Unpad.
Herlina Agustin selaku Ketua Jurusan Jurnalistik Fikom Unpad bertindak sebagai moderator. Dia pun mengungkapkan acara Just Alvin yang ditayangkan di Metro TV adalah acara talkshow yang banyak berkaitan dengan entertainment atau disebut dunia showbiz. Tapi yang diangkat adalah mengenai orang-orang di dunia showbiz untuk bisa menyampaikan pendapatnya. Lalu dia memberikan pandangan mengenai untold story yang ada pada tayangan Just Alvin.
Untold story itu bukan masalah pribadi. Bagi saya, masalah pribadi yang diungkapkan kepada banyak orang tidak ada manfaatnya untuk orang lain. Tapi kalau di dalamnya masalah publik, itu ada sesuatu. Karena itu untuk program Just Alvin segmentasinya untuk orang-orang yang menyukai masalah privat. Bagaimana menyelesaikan masalah privat bukan sekedar mengungkapkan masalah privat”, ungkap Herlina.
Selain itu pula, saat ditanya mengenai acara Just Alvin bukan masuk ke produk jurnalistik, Herlina pun berpandangan acara tersebut mempunyai kepentingan lain. “Loyalitas warga adalah kewajiban jurnalis. Mungkin ini merupakan jurnalis yang menyelesaikan masalah pribadi. Jurnalis yang benar-benar mengangkat masalah-masalah publik bukan sekedar masalah pribadi tapi bisa menyelesaikan masalah sosial”, ujarnya. (DRS)
Penyerahan buku dan plakat oleh Prof Deddy Mulyana didampingi Aceng Abdullah, M.Si selaku PD 3 Fikom Unpad kepada Alvin Adam di sesi akhir diskusi ‘Jurnalisme Rasa’ 
FOTO: Deden Rochman Saputro

Senin, 29 April 2013

Laporan Bagaimana Jurnalis Menggunakan Media Sosial Untuk Menunjang Profesinya


Perkembangan tekonologi informasi dan komunikasi menuntut seseorang yang berada dalam era globalisasi untuk ikut terjun dalam arus perkembangannya. Hal ini seakan-akan menjadi wajar dan patut dicermati oleh semua kalangan masyarakat untuk bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, salah satunya melalui media sosial. Berjamurnya media sosial saat ini menimbulkan efek “ketagihan” bahkan “keranjingan” akan situs media sosial, seperti facebook dan twitter. Dua media sosial tadi barangkali Anda sudah memilikinya bahkan aktif berselancar di dunia maya melalui akun media sosial tersebut.
Banyak kelebihan ataupun kekurangan yang ditimbulkan dari media sosial tersebut. Kelebihan yang kita bisa rasakan adalah bisa bersosialisasi dan berinteraksi tanpa lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Tentu saja kemudahan berkomunikasi ini jadi lebih mudah dan tergolong murah tanpa harus banyak mengeluarkan uang. Selain itu pula, kemudahan berkomunikasi atau sekedar berbagi informasi bisa dilakukan kapanpun dan di manapun kita berada. Namun ada saja kekurangan dari media sosial tersebut, di antaranya kita bisa lupa waktu, menjadi orang yang tiba-tiba individualis, dan sebagainya. Ada istilah yang menyebutkan kalau internet khususnya media sosial itu “menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh”.
Media sosial kini tidak hanya digunakan oleh individu saja, melainkan juga digunakan oleh beberapa instansi ataupun kelompok yang terdiri dari individu-individu. Awal mula media sosial diciptakan memang untuk memudahkan interaksi manusia di dunia maya dan saling berbagi informasi. Hal inilah yang juga dipandang oleh beberapa instansi untuk mempunyai akun media sosial seperti twitter. Pengguna twitter di Indonesia saat ini menduduki peringkat ke-3 terbesar di dunia. Hal ini wajar saja dengan banyaknya para remaja atau anak muda yang menggunakan media sosial ini. Bahkan instansi atau lembaga pemberitaan, seperti stasiun televisi, radio, atau media cetak pun turut ikut dalam perkembangan media sosial twitter. Tujuannya tak bukan tak lain untuk menggaet segmentasi mereka melalui dunia maya.
Untuk menunjang keterlibatan instansi atau lembaga pemberitaan di ranah media sosial, maka tak heran kalau wartawan atau jurnalis dari lembaga berita tersebut turut serta di media sosial. Apalagi perkembangan twitter di Indonesia sudah dipandang sebagai salah satu sarana berkomunikasi dan saling berbagi informasi yang mudah, murah, cepat, dan bisa berkali-kali.
Kali ini, saya akan menganalisis tentang penggunaan media sosial khususnya twitter milik seorang presenter berita televisi swasta nasional. Dia tampil di layar kaca pada malam atau dini hari untuk menyuguhkan berita di suatu program berita RCTI yakni Seputar Indonesia Malam (Sindo Malam). Program berita tersebut tayang pada Senin-Jumat sekitar pukul 01:00 atau 02:00 WIB.  Program berita yang berdurasi 30 menit ini dibawakan oleh Zurayda Salim, presenter berita yang juga aktif menggunakan media sosial twitter baik untuk menyampaikan program beritanya, saat dia liputan, maupun sekedar berinteraksi di twitter bersama teman-temannya.
Akun twitter Zurayda Salim yaitu @zuraydasalim1 dengan pengikut (follower) sebanyak 13.256 hingga Kamis, 25 April 2013 jam 9 malam. Dia sendiri hanya mengikuti (follow) 54 akun twitter lainnya dan dia sudah menulis tweet sebanyak 3.217 kali. Beberapa postingan-nya di twitter cukup beragam, mulai dari sekedar bercengkrama dengan teman-temannya khsusnya dengan kru RCTI, mengabarkan program berita yang dibawakannya, melaporkan saat dia liputan ke lapangan, ataupun sekedar balasan dari para fans atau penggemarnya melalui mention.
Selama sepekan lalu mulai hari Jumat, 19 April 2013 hingga Kamis, 25 April 2013 dia sudah memposting sebanyak 34 tweet. Percakapan dia di twitter paling banyak dijumpai pada Jumat pekan lalu (19/4/2013) sebanyak 12 kali di mana isi tweet-nya bermacam-macam. Berawal dari postingan dia tentang promosi program berita Sindo Malam yang biasa dia bawakan pada dini hari. Tentu saja, untuk meningkatkan rating program berita yang dibawakannya, maka salah satu cara dengan melalui twitter. Apalagi Zurayda cukup eksis di media sosial tersebut.
Dari postingan awal pada Jumat, 19 April 2013 itu mendatangkan respon dari sejumlah akun twitter lainnya dengan me-mention ke twitter Zurayda. Berikut adalah tampilan sejumlah transkip tweet dari @zuraydasalim1 pada Jumat pekan lalu mulai dari yang paling update saat itu nomor 1 hingga postingan paling awal pada nomor 12:
Ga masalah mereka meragukanmu saat ini. Tapi saat kamu sukses mereka akan percaya kalau kamu adalah pribadi yang HEBAT !
 Di-retweet oleh ZURAYDA SALIM (ZEDA)
Liputan dilapangan *merenung.., Begitu banyak rakyat kecil menderita di.negeri ini*!! Memanfaatkan moment untuk berbagi dan bersyukur :')
Yuk!! Sbtu pulang :) @Ceria_Alshi: @zuraydasalim1 alhamdulillah baik juga..kapan ke surabaya kangen ngerumpi sambil maem bakso..hehehehe :)
Hi made,tambah enduut ye.., @igustimade1: @zuraydasalim1 skrg RCTI yo?"
Hai dear,alhmdlilah baik,pa kbr kamuh? @Ceria_Alshi: @zuraydasalim1 apa kabar??tambah cantik aja :)"
Temen-temen yg mau gabung di redaksi RCTI sbg reporter, mari datang ke jov fair di IBX 2013, di Balai Kartini. See youuu.. :)
 Di-retweet oleh ZURAYDA SALIM (ZEDA)
Semangat!! My dear U can do it! “@FatinSL: Doain aku sama peserta lainnya bisa nampilin yg terbaik ya hari ini,terimakasiiiih!😘”
Berita yg utama “@hotmir7285 @zuraydasalim1 ditanya doi nih @Andrian_NoLast: Sindo malam yg gw liat Zurayda Salim,Beritanya kelaut aja”
U're welcome @dedhitprakoso: @zuraydasalim1 halo Kak, re-take sekali lagi ya red carpet ASI nya hehe, thanks keren hasilnya. :)"
Thnx 4 watching @SindoRCTI Malam :)
Thnx 4 watchng @posma07: Wajah optimis @zuraydasalim1 .. Pengen seperti dia,hop,hop,hop pic.twitter.com/HljMNQPOa4"
Korupsi di Indonesia semakin parah!! Anggaran pendidikan 2013,sasaran empuk Koruptor!! Saksikan penelusuran @SindoRCTI Malam pk.01.57 Wib
Zurayda tidak hanya mengirim tweet dan membalas tweet (reply) saja, tapi dia juga me-retweet postingan akun twitter orang lain yang mungkin saja menurut dia menarik. Selain itu, dia juga menjawab mention dari akun orang lain ke twitter-nya. Pada hari selanjutnya hingga Kamis, 25 April 2013, tweet-nya didominasi dengan percakapan biasa atau interaksi sosial dengan teman-temannya di twitter. Berikut adalah transkip tweeter-nya dari 20-25 April 2013 (urutan nomor 1 berarti tweet paling update):
Libur dulu cuti :) "@Anumu_ID: Sudah beberapa tengah malam tdk melihat @zuraydasalim1 , kmn ya dia ?"
Ikuti rangkaian Roadshow #RCTIOKE di Surabaya! 25 Apr: @SindoRCTI Goes To Campus Univ. Airlangga | 26 Apr: @SindoRCTI Goes To Campus UPH Sby
 Di-retweet oleh ZURAYDA SALIM (ZEDA)
Bagus ko, trmksih ya @tholhah_Zaryab: salah satu kartini masa kini,maaf ka zeda kl kurang bagus... cc @zuraydasalim1 pic.twitter.com/7CfUM50kKH"
*krik.krik ;) @DokterSolusi: Saat orang2 pd mengagumi boy/girlband, saya lebih memilih mengagumi presenter berita RCTI ini @zuraydasalim1"
Makasieh ya ;) @azzuth: Ka @zuraydasalim1 ini 1 lg, ava nya pic.twitter.com/hqWpYNtEZH"
Wow Nice! Thankyou ;) @azzuth: @zuraydasalim1 ini avatar buat ka zeda :) pic.twitter.com/yL8yaykJ8V"
:D "@ade_yudian: Inginnya satu frame tp ga bisa @zuraydasalim1: Hahaha @ade_yudian: Sesuatu yg di sengaja itu ... http://m.tmi.me/SP6Nt "
Hahaha.. "@ade_yudian: Sesuatu yg di sengaja itu :) RT @zuraydasalim1: Hiii.., @ade_yudian Dibelakang foto pict.mu ad penampakan tuh"
To be honest, you're the only one I've ever spent this much time and effort on.
 Di-retweet oleh ZURAYDA SALIM (ZEDA)
Hiii.., @ade_yudian Dibelakang foto pict.mu ad penampakan tuh
Cc: @rubymadjid@luthfialawi: @zuraydasalim1 mba 2014 ikut nyaleg gak?,kalau di dapil saya pasti menang,terpukau dengan suara nya
Itu ud jelek “@Virdaussanz: mbak @zuraydasalim1 klo siaran sekali2 agak jelek dikit napa? kan bosen jg ntonnya klo cantik mulu.. :O”
Thankz 4 watching 2 SISI @OfficialRCTI
Just because we haven't been talking, that doesn't mean I haven't been thinking about you all the time.
 Di-retweet oleh ZURAYDA SALIM (ZEDA)
Ternyta ad bahya dbalik keindahn seni tato,simak DuaSisi Pkl.16.00sore in with @zuraydasalim1 di @OfficialRCTI pic.twitter.com/GDSxKBDJXv
 Di-retweet oleh ZURAYDA SALIM (ZEDA)
Selamat Hari Kartini WANITA INDONESIA :) http://twitpic.com/ckv7g2 
Gantengnya..!! ;) @IsyanaBagoesOka: Gyan uda kaya anak gede pake bajunya @kiddystory :) pic.twitter.com/QQzTZs6ftg
Seni Tato memang indah tapi jika tdk sesuai standard? #DUASISI DI BALIK KEINDAHAN TATO w/ @zuraydasalim1 sore ini 16.00 wib @OfficialRCTI
 Di-retweet oleh ZURAYDA SALIM (ZEDA)
Selamat pagi dan selamat berakhir pekan idolaku om @ariyoardi dan juga pak @AriefSuditomo koko @MrTjandra dan tante @zuraydasalim1 :-D
 Di-retweet oleh ZURAYDA SALIM (ZEDA)
:) @AdeCuit: baru nemu twitter'nya mb zurayda >> @zuraydasalim1 << asli ng'fans bnget. pling suka ng'liat mb zuraida siaran. kereen n_n"
Thnx 4 watching @SindoRCTI Malam
Penggunaan media sosial memang ada dampak baiknya bagi seorang wartawan atau jurnalis khususnya bagi presenter berita untuk mempublikasikan program berita atau instansi pemberitaannya bahkan dirinya sendiri supaya eksis di dunia maya. Dengan demikian, khalayak yang juga aktif di media sosial bisa mengetahui perkembangan ataupun berbagai hal yang seorang wartawan tampilkan di media sosial baik sekedar berbagi informasi dan juga berinteraksi.
Hal itu juga mampu meningkatkan popularitas seorang wartawan dan juga instansi yang menaunginya supaya lebih dikenal lagi oleh khalayak yang memang notabene sudah melek media sosial. Semoga saja dengan perkembangan media sosial tadi tidak hanya sebatas euforia saja bagi seorang wartawan melainkan juga bisa dimanfaatkan seluas-luasnya untuk kepentingan bersama dalam hal berbagi informasi yang layak diketahui oleh khalayak.