Hi-Tech Student Day 2012

Hi-Tech Student Day 2012
Foto bersama Kakak-Kakak Pramuka Unpad dengan Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia usai upacara peringatan HUT RI ke-68 pada Sabtu (17/8/2013) di Kampus Unpad Dipatiukur, Bandung

Selasa, 21 Mei 2013

Alvin Adam Perkenalkan Jurnalisme Rasa


Sesi tanya-jawab dalam diskusi ‘Jurnalisme Rasa bersama Alvin Adam’ pada Selasa (14/5) di Ruang Oemi, Fikom Unpad, Jatinangor, Sumedang
FOTO: Deden Rochman Saputro
JATINANGOR, WARTA BIRU – Alvin Adam, pembawa acara salah satu talkshow di televsi swasta nasional berdiskusi dengan para mahasiswa Fikom Unpad mengenai jurnalisme rasa pada Selasa (14/5) di Ruang Oemi Fikom Unpad. Banyak orang yang belum tahu tentang istilah itu karena memang istilah itu diciptakan oleh Alvin sendiri. Menurutnya, jurnalisme rasa itu menggunakan rasa empati dan pendekatan dengan hati.
“Buat talkshow atau program jurnalistik itu dengan jurnalisme rasa. Jurnalisme yang pakai empati dan juga pendekatan dengan hati”, kata Alvin. Dia juga mengungkapkan dalam bidang apapun, jurnalisme rasa bisa diaplikasikan dan dijadikan sesuatu hal yang bisa memberikan pendekatan secara berbeda dan lebih dekat.
Salah satu mahasiswa yang hadir dalam diskusi itu, Indra (20) mengatakan jurnalisme rasa menjadi hal penting dan diperlukan dalam kegiatan jurnalistik. “jurnalisme rasa itu penting. Jurnalisme rasa diperlukan saat wawancara, khususnya untuk pihak terwawancara harus merasa nyaman saat diwawancara”, ucap Indra.
Selain menyampaikan jurnalisme rasa itu sebagai pendekatan dengan hati dan rasa empati, Alvin juga menuturkan kalau entertainment news itu juga punya value (nilai). “entertainment news juga punya value dengan jurnalisme rasa”, tambahnya.
Tidak adanya audiens dalam tayangan Just Alvin karena tidak ada a touchment antara audiens dengan narasumber. Justru yang ingin dimunculkan dalam tayangan itu adalah indepth (kedalaman) informasi untuk menggali informasi lebih dalam dan ekslusif.
Menurut Alvin, Just Alvin menyuguhkan friendship (pertemanan) yang membuat kenyamanan dengan adanya untold story. “Untold story itu yang belum dishare. Kedua, keluar apa adanya saat dia benar-benar merasa nyaman. Kalau orang tidak nyaman, maka tidak mau cerita banyak dan percaya sama orang lain untuk menceritakan rahasianya. Jangan membuka rahasia orang, itu penting tidak? Kecuali di situ ada kepentingan baru kita buka, kalau tidak ada, ya tidak apa-apa dan untuk apa?”, tegasnya.
Prof Deddy Mulyana, Dekan Fikom Unpad mengungkapkan diskusi mengenai jurnalisme rasa ini bertujuan untuk menjembatani antara teori komunikasi dengan praktek komunikasi khususnya melalui tayangan program Just Alvin. Prof Deddy berpandangan walaupun Alvin Adam bukan lulusan komunikasi, namun dia adalah praktisi komunikasi di bidang program televisi entertainment yang menggunakan jurnalisme rasa yakni jurnalisme yang menggunakan empati.
“Bila kita sebagai manusia mampu menyikapi pemaknaan yang ada di alam seperti burung-burung terbang dan mencari makan, kita akan mampu menangisinya sebagai ciptaan Sang Maha Kuasa. Itulah kita menggunakan ‘rasa’ kita dengan empati terhadap pencipataan-Nya. Begitu pula dengan jurnalisme dan ilmu komunikasi”, tutur Dekan Fikom Unpad.
Herlina Agustin selaku Ketua Jurusan Jurnalistik Fikom Unpad bertindak sebagai moderator. Dia pun mengungkapkan acara Just Alvin yang ditayangkan di Metro TV adalah acara talkshow yang banyak berkaitan dengan entertainment atau disebut dunia showbiz. Tapi yang diangkat adalah mengenai orang-orang di dunia showbiz untuk bisa menyampaikan pendapatnya. Lalu dia memberikan pandangan mengenai untold story yang ada pada tayangan Just Alvin.
Untold story itu bukan masalah pribadi. Bagi saya, masalah pribadi yang diungkapkan kepada banyak orang tidak ada manfaatnya untuk orang lain. Tapi kalau di dalamnya masalah publik, itu ada sesuatu. Karena itu untuk program Just Alvin segmentasinya untuk orang-orang yang menyukai masalah privat. Bagaimana menyelesaikan masalah privat bukan sekedar mengungkapkan masalah privat”, ungkap Herlina.
Selain itu pula, saat ditanya mengenai acara Just Alvin bukan masuk ke produk jurnalistik, Herlina pun berpandangan acara tersebut mempunyai kepentingan lain. “Loyalitas warga adalah kewajiban jurnalis. Mungkin ini merupakan jurnalis yang menyelesaikan masalah pribadi. Jurnalis yang benar-benar mengangkat masalah-masalah publik bukan sekedar masalah pribadi tapi bisa menyelesaikan masalah sosial”, ujarnya. (DRS)
Penyerahan buku dan plakat oleh Prof Deddy Mulyana didampingi Aceng Abdullah, M.Si selaku PD 3 Fikom Unpad kepada Alvin Adam di sesi akhir diskusi ‘Jurnalisme Rasa’ 
FOTO: Deden Rochman Saputro