Awalnya
bermula pada ketidaksengajaan, namun berubah menjadi kesengajaan. Kesengajaan
yang memiliki arti mendalam untuk perjalanan hidupku selanjutnya. Inilah yang
menyebabkan diriku menjadi seorang kaum intelek yang memang harus melek dengan
segudang aktivitas akademis dan non akademis sebagai seorang mahasiswa. Saat
inilah semua rasa kepekaan terhadap pendidikan itu melebur menjadi lebih luas
lagi, mulai dari kepekaan terhadap pendidikan tinggi itu sendiri, kebudayaan
lokal yang menjadi tempat bernaung kita untuk berkuliah dan tentunya kepekaan
terhadap lingkungan sekitar seperti masyarakat yang masih dalam kekurangan
secara ekonomi untuk saling membantu.
Saat SNMPTN jalur undangan tahun
2011 bergulir di bulan Februari itu, aku belum tahu tentang SNMPTN. Apa sih
SNMPTN itu? dan bagaimana caranya untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi? sepintas
pemikiran berkumpul jadi satu memikirkan hal itu.
Tepat pada tanggal 9 Maret 2011,
guru komputerku, pak Yonal memberitahu informasi bahwa sekolahku mendapat jatah
SNMPTN untuk tahun 2011 kepada seluruh siswa-siswi tingkat 3. Pak Yonal
memberitahukan bahwa tahun ini kita mendapat kesempatan mengikuti SNMPTN. Apa
yang dimaksud dengan SNMPTN? serentak teman-teman tingkat 3 menanyakan hal itu
karena tak tahu menahu tentang hal itu. Ternyata SNMPTN adalah kepanjangan dari
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi
Negeri yaitu salah satu cara untuk kuliah atau boleh dibilang melanjutkan
studi dari jenjang sekolah menengah atas sederajat ke perguruan tinggi.
Tanggal 10 Maret 2011, aku dan
teman-teman mengikuti penjelasan yang diberikan Pak Yonal kepada para siswa
tingkat 3 tentang SNMPTN jalur undangan 2011. Kami dikumpulkan di kelas XII
Elektro-1. Saat itu, antusias teman-teman tingkat 3 cukup besar namun belum
semuanya tahu mengenai hal tersebut karena sebagian yang lain khususnya anak
XII Kimia sedang mengikuti TA (Tes Akhir) sebagai persyaratan kelulusan tahun
ini sebagai siswa SMK karena Sekolah Menengah Kejuruan yang harus bisa
berkompeten di bidang keahliannya dan dipersiapkan untuk siap kerja. Seperti
slogan SMK yaitu “SMK BISA!”.
Sekolahku, SMKN 1 Gunungputri yang
terletak di jalan Barokah No. 06 Desa Wanaherang, Kec. Gunungputri, Kab. Bogor,
Prov. Jawa Barat memiliki 4 program
studi yaitu:
1) Teknik Elektronika dengan kompetensi
keahlian Teknik Elektronika Industri,
2) Teknik
Kimia dengan kompetensi keahlian Kimia
Industri,
3) Teknik
Mesin dengan kompetensi keahlian Teknik
Pengelasan, dan
4) Teknik
Instrumentasi dengan kompetensi Teknik
Instrumentasi Logam.
Dari keempat program studi atau
lebih dikenal dengan sebutan jurusan tadi semua memiliki keahlian dan
keterampilan masing-masing sesuai dengan bidang keahliannya. Kebanyakan para
siswa SMK yang kurang tahu tentang dunia perkuliahan karena memang mereka
dipersiapkan untuk siap kerja di dunia pekerjaan globalisasi ini. Tapi tidak
ada halangan untuk para siswa SMK untuk bisa kuliah dan melanjutkan pendidikan
mereka di perguruan tinggi. Maka dengan program SNMPTN ini para siswa SMK pun
bisa ikut bersaing dalam memperebutkan posisi mereka sebagai seorang mahasiswa
melalui tata cara SNMPTN jalur undangan dan kebetulan sekolahku diundang oleh
Dikti (Dirjen Perguruan Tinggi) untuk mengikuti SNMPTN 2011.
Pada tanggal 11 Maret 2011, setelah
melaui pendataan 50% terbaik dari setiap kelasnya oleh Pak Yonal akhirnya para
siswa yang masuk dalam kategori tersebut melakukan pendaftaran secara online yang dilakukan di lab. Komputer
sekolah. Pendataan 50% terbaik dari setiap kelasnya karena mengacu pada salah
satu persyaratan SNMPTN jalur undangan yaitu sekolah yang berakreditasi A
reguler maka hanya bisa 50% siswa terbaik yang bisa ikut SNMPTN jalur undangan.
Penyeleksian tersebut dilakukan oleh Dikti (Dirjen Perguruan Tinggi) dan universitas
yang dipilih oleh para siswa tersebut.
Ada sekitar 15 orang dari sekolahku
yang mengikuti SNMPTN jalur undangan 2011 dengan rincian 13 orang non-bidik
misi dan 2 orang bidik misi. Dari 2 orang itu salah satunya adalah diriku.
Jujur saat itu aku hanya mencoba mengikuti SNMPTN jalur undangan 2011, hitung-hitung, iseng-iseng berhadiah. Saat itu yang mengikuti
program bidik misi yaitu aku sebagai mantan ketua OSIS dan M. Aaang Saepuloh
sebagai mantan ketua MPK. Mengapa yang mendaftar sebagai calon penerima
beasiswa bidik misi hanya 2 orang? Karena saat itu pemberitahuan perihal SNMPTN
jalur undangan sangat mendadak. Kita mendaftar saat H-1 sebelum pendaftaran
SNMPTN jalur undangan ditutup pada tanggal 12 Maret 2011 pukul 22.00 WIB. Untuk
informasi bidik misi saja, aku baru tahu saat mendaftar online bahwa ada
program beasiswa bidik misi yaitu program beasiswa dimana ditujukkan untuk
calon mahasiswa yang mempunyai prestasi akademik namun dari keluarga yang
kurang mampu. Tujuan dari beasiswa tersebut adalah “menggapai asa, memutus mata
rantai kemiskinan”.
Berhubung aku mantan ketua OSIS,
jadi aku lampirkan juga sertifikat saat aku menjadi ketua OSIS SMKN 1
Gunungputri periode 2009-2010. Saat pendaftaran online itu, selain kita
mencantumkan nilai-nilai rapot kita dari semester 3-5, kita juga bisa
mencamtumkan prestasi akademik maupun non-akademik kita di form pendaftaran online
tersebut. Saat itu, aku mencamtumkan sertifikat OSIS, dua lagi yaitu:
sertifikat saat aku menjadi juara nasional kuis KIHAJAR (Kita Harus Belajar)
pada tahun 2006 di bidang bahasa Indonesia yang diselenggarakan oleh TVRI (Televisi
Republik Indonesia) dan tv-e (Televisi Edukasi) dan sertifikat saat menjadi
delegasi dari sekolahku untuk ASEAN-Model tingkat kabupaten Bogor dimana kita
mencapai prestasi juara harapan 2. Khusus untuk yang bidik misi harus
menyertakan keterangan rumah seperti: luas tanah, luas bangunan, sumber air,
listrik, dll.
Setelah menunggu 2 bulan terhitung
sejak penutupan pendaftaran online
SNMPTN jalur undangan pada tanggal 12 Maret 2011 hingga pengumuman SNMPTN jalur
undangan pada tanggal 18 Mei 2011, 2 hari setelah pengumuman UN (ujian
Nasional) akhirnya keluarlah hasil pengumuman itu di www.snmptn.ac.id. Alhamdulillah aku berhasil lolos SNMPTN jalur undangan 2011 dan
masuk ke universitas pilihan pertamaku yaitu Universitas
Padjadjaran yang berada di Bandung, Jawa Barat dan lolos ke jurusan
yang menjadi pilihan keduaku yaitu Ilmu Komunikasi. Awalnya
aku sangat bersyukur sekali dapat lolos dan akan menjadi salah satu mahasiswa
di Universitas Padjadjaran tapi ada yang mengganjal yaitu aku terpilih di
jurusan yang menjadi pilihan kedua, yaitu Ilmu Komunikasi. Padahal aku mau
banget ke HI (Hubungan Internasional) yang menjadi pilihan pertamaku karena aku
bercita-cita menjadi seorang diplomat. Tapi ya sudahlah mungkin Allah
memberikan yang lebih baik untukku dan sekarang aku enjoy dengan Fikom Unpad karena ada jurusan Jurnalistik dan mau
jadi seorang jurnalis yang handal.
|
Fakultas Ilmu Komunikasi (Sumber: google.com) |
Saat membaca pengumuman SNMPTN jalur
undangan 2011 di website, aku
langsung menuju website Unpad, yaitu:
www.unpad.ac.id untuk melihat hasil
pengumuman bahwa aku lolos di PTN tersebut dan ada surat pengumuman bahwa bagi
calon mahasiswa yang lolos SNMPTN jalur undangan 2011 ke Universitas
Padjadjaran harus datang untuk menghadiri acara sosialisasi pendaftaran ulang
pada tanggal 25 Mei 2011 pukul 14.00 WIB di Graha Sanusi Hardjadinata, jalan
Dipati Ukur, kota Bandung, Jawa Barat.
Aku dan ibuku berangkat dari
Cileungsi, Bogor pada pukul 10.00 WIB. Tiba di terminal Kampung Rambutan,
Jakarta Timur pukul 10.40 WIB dan bus berangkat pukul 11.00 WIB. Perkiraan aku
dan ibuku apabila menuju Bandung sekitar 3-4 jam. Apalagi sekarang ada jalur
yang bisa ditempuh dalam waktu 2 jam melalui jalan tol Cipularang. Karena
sebelumnya juga ibuku telah bertanya-tanya bila menuju Bandung naik apa dan
berapa lama perjalanan dan juga ongkosnya. Tapi semua itu sirna, dugaan awal
meleset dan ternyata perjalanan yang kita tempuh sampai menuju Bandung tepatnya
di Unpad kampus Dipati Ukur pada pukul 17.00 WIB. Wow, betapa lamanya, mengapa?
Karena bus yang kami tumpangi melewati jalur puncak, Bogor dan itu membutuhkan
waktu yang cukup lama karena bus itu juga masih mencari penumpang lain ditambah
jalur puncak yang lumayan padat plus
jarak tempuh yang lebih jauh dibandingkan dengan jalur tol Cipularang.
Untung saja setibanya di Kota
Bandung dan Unpad kampus Dipati Ukur, Bandung ada orang-orang baik yang
menghamipiri aku dan ibuku. Pertama saat setibanya di terminal Leuwi Panjang,
Kota Bandung aku dihadapkan dengan melawan waktu karena tiba pukul 16.30 WIB.
Sempat ibuku mau naik taksi, tapi apa boleh buat ternyata saat ditanya berapa
ongkosnya menuju Dipati Ukur mencapai Rp40.000,00 wow that’s so expensive, terlintas di pikiranku. Akhirnya ibuku
membatalkan untuk naik taksi setelah aku juga menjelaskan pada ibuku bahwa
pertemuan kali ini hanya sebatas sosialisasi untuk pendaftaran ulangnya bukan
keputusan akhir untuk diterima/tidaknya untuk menjadi mahasiswa Unpad.
Jujur
saja ibuku sangat panik, takutnya apabila telat apalagi sampai tidak datang
maka beasiswa atau keputusan aku lolos SNMPTN bakal dicabut. Padahal ini adalah
pertemuan awal untuk para wali dan calon mahasiswa Unpad untuk mengikuti
serangkaian pendaftaran ulang sampai akhirnya bisa terdaftar dan diterima
secara sah sebagai mahasiswa Unpad. Kami pun naik angkot menuju Dipati Ukur.
Tadinya mau naik bus yang menuju DU tapi sudah tidak ada. Setelah beberapa saat
naik angkot ada orang yang duduk dekat dengan ibu dan aku. Ketika sudah mau
sampai Unpad ibuku bertanya lagi ke orang yang duduk dekat kami, “mas, kalau
kampus Unpad Dipati Ukur itu sebelah mana ya? Apa sudah dekat?”. Kemudian mas
itu menjawab, “oh ya bu sebentar lagi akan sampai itu sudah terlihat di sebelah
kanan jalan, kebetulan saya alumni Unpad”. Seketika ku terperanga dan terlintas
dalam pikiran, wah ada orang lulusan Unpad yang berada dalam 1 angkot.
|
Kampus Dipati Ukur (DU), Bandung (Foto: Deden Rochman Saputro) |
Setibanya di Unpad acara pertemuan
tentang sosialisasi pendaftaran ulang bagi yang lolos SNMPTN jalur undangan
2011 di Unpad sudah berakhir tepat pukul 17.00 WIB dan para calon mahasiswa
Unpad dan walinya telah keluar dari Graha Sanusi Hardjadinata. Tetapi
semangatku dan ibuku tidak sirna begitu saja. Kami berusaha mencari informasi
mengenai hasil dari pertemuan tersebut. Akhirnya ada seorang bapak yang
menghampiri kami dan menanyakan, “ibu dan adik sedang cari apa?” ibuku
menjawab, “kami sedang mencari tahu informasi tentang pertemuan yang baru saja
berakhir”. Bapak itu berkata lagi, “apa ibu dan adik mau tahu tata cara
pendaftaran ulang Unpad?”, ibu dan aku menjawab, “iya pak, benar sekali.”
Setelah percakapan tadi, bapak itu menunjukkan dan mengantarkan kami ke tempat
pengambilan formulir di gedung 2 Unpad tepatnya di lantai 2. Aku dan ibuku
mengucapkan terima kasih kepada bapak itu.
Setelah mengambil formulir kami mencari
tahu lagi dan bertanya-tanya supaya lebih jelas lagi informasi tentang
pendaftaran ulang yang bisa kami ketahui. Setelah mengambil formulir tersebut,
kami mungkin terlihat kebingungan memang kami sedang bingung bagaimana ini
selanjutnya dan tiba saatnya orang lain yang membantu kami yaitu kak Prima,
mahasiswa Fakultas Ekonomi Unpad menghampiri kami dan memberitahukan bahwa kami
harus ke meja registrasi awal untuk mengisi formulir awal dan mengetahui
informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran ulang.
Sesudah mengisi formulir, kami menuju
kemahasiswaan untuk menanyakan seputar beasiswa bidik misi 2011 tentang
perincian biaya perkuliahan seperti apa. Apakah harus masih membayar ataupun
tidak sama sekali. Akhirnya bagian kemahasiswaan memberikan penjelasan perihal
beasiswa bidik misi itu sudah ditanggung oleh pemerintah dari segi pembayaran
kuliah atau BPP. Malah akan mendapat biaya hidup perbulannya. Jadi mahasiswa
penerima beasiswa bidik misi tidak perlu memikirkan biaya kuliah kecuali ada
beberapa fakultas yang memang membutuhkan biaya praktek. Ada beberapa
persyaratan bagi penerima bidik misi yaitu: 1) Tidak/belum menikah, 2) Tidak/belum
kerja, 3) IP (Indeks Prestasi) min. 2,75 dan 4) Mematuhi segala persyaratan
universitas dan fakultas. Itulah beberapa informasi yang berhasil aku dan ibuku
dapatkan. Ada pula bantuan dari salah satu pegawai Unpad dan menjadi
kepanitiaan penerimaan mahasiswa baru Unpad. Orang itu menolong kami perihal
hal-hal yang harus dilengkapi saat pendaftaran ulang walaupun sudah tercantum
tapi memberikan informasi mengenai Unpad dan juga memberitahu kami jalan menuju
terminal untuk kemudian pulang ke Bogor. Dia lulusan Fikom Unpad juga tahun
2005. Wah satu lagi bukti nyata bahwa dimana
ada kemauan disitu ada jalan.
Beberapa hari setelah datang ke Unpad untuk
pertama kali pada tanggal 25 Mei 2011, kedua kalinya aku harus kembali ke
Bandung tepatnya di gedung 2 kampus Unpad Dipati Ukur untuk menjalani prosesi
wawancara khusus kepada calon mahasiswa Unpad penerima bidik misi 2011. Saat
itu, aku berangkat sendiri tanpa ibuku karena ibu sedang bekerja dan tidak bisa
izin karena bosnya sangat ketat untuk masalah pekerjaan apalagi saat aku
berangkat ke Unpad pertama kali itu sudah didampingi oleh ibuku walau dengan
susah payah memperoleh izin dari perusahaan ibuku bekerja di salah satu
perusahaan garment di Kab. Bogor. Aku
berangkat dari terminal Bekasi karena mengetahui bahwa dari Kampung Rambutan
bakal lama perjalanannya dan juga saat itu merasa tertipu karena awalnya
kernetnya bilang lewat tol Cipularang ternyata lewat Puncak. Aku diantar omku
menuju terminal Bekasi kemudian aku dan om mencari bus ke Bandung via tol
Cipularang. Aku pun naik bus yang menuju Bandung via tol Cipularang dan
Purwakarta.
Akhirnya dalam waktu 3-4 jam saja
tiba di Unpad kampus Dipati Ukur untuk melakukan proses wawancara. Saat itu
tanggal 27 Mei 2011 hari Jumat, dan aku pun masih ingat bahwa yang lain pada
dianterin oleh orangtuanya. Sepertinya hanya diriku yang sendiri tanpa
orangtua. Tapi ternyata saat wawancara dimulai kembali setelah sholat Jumat,
yang diwawancarai adalah anaknya saja kata salah satu dari panitianya supaya
belajar mandiri dan bisa mengutarakan pendapat dan pemikirannya. Alhamdulillah deh kalau begitu, syukur
ya Allah soalnya ibuku tidak bisa menemani diriku lagi dan tidak bisa izin
kerja lagi karena bosnya orang Korea dan juga memang perusahaannnya itu sangat
ketat dalam hal pekerjaan. Tetapi selama ibuku mendukung aku dan selalu
mendoakanku insyaAllah semua rintangan dan tantangan yang ada akan
berubah menjadi sebuah kemudahan.
|
Plang Unpad Kampus Jatinangor, Kabupaten Sumedang (Foto: Iqbal) |
|
Gedung Rektorat Baru di Kampus Jatinangor (Sumber: unpad.ac.id) |
Pada tanggal 31 Mei 2011 hari
Selasa, aku disuruh ke Unpad kampus Jatinangor. Nah aku belum tahu lokasi Unpad
yang di Jatinangor. Akhirnya setelah aku dan ibuku bertanya-tanya kepada
tetangga yang tahu tentang Unpad ternyata ada juga tetangga yang tahu Unpad dan
kebetulan lulusan Unpad ternyata. Aku akhirnya pada hari Selasa tanggal 31 Mei
2011 pukul 04.30 WIB berangkat dari Cileungsi, Bogor karena mengantisipasi
kalau-kalau perjalanan mencapai 3-4 jam lagi bahkan lebih karena aku harus ada
di Unpad kampus Jatinangor pukul 07.30 WIB untuk registrasi terakhir setelah
diketahui aku layak menerima beasiswa bidik misi dan berhak menjadi mahasiswa
Unpad angkatan 2011. Wah betapa senangnya, bangga, dan terharu bisa diterima di
salah satu PTN ternama di Indonesia khususnya di provinsi Jawa Barat.
Aku berangkat dari P.O. bus
Primajasa di Cililitan, Jakarta Timur dekat dengan UKI (Universitas Kristen
Indonesia) karena dari sana ada bus yang langsung menuju gerbang tol Cileunyi,
Kab. Bandung yang berbatasan langsung dengan wilayah Jatinangor, Kab. Sumedang.
Aku berangkat pukul 05.30 WIB dan saat itu aku diantar oleh ibuku. Setibanya di
Cileunyi pukul 07.20 WIB, wah lebih cepat dari biasanya alhamdulillah. Masih ada waktu 10 menit, aku langsung naik angkot
Cileunyi-Sumedang dan turun di Unpad kampus Jatinangor. Dilanjutkan dengan naik
ojek menuju dalam kampus ke Bale Santika untuk proses registrasi terakhir.
Tepat sekali aku tiba di Bale Santika pukul 07.30 WIB dan langsung berbaris
untuk mengantri masuk ke dalam tepatnya di gor olahraga di lapangan basket
indoor.
Di dalam gedung itu, aku duduk dekat
dengan salah satu mahasiswa baru juga bernama Virda. Dia juga satu Fakultas
denganku tetapi beda prodi saja. Kalau aku Ilmu Komunikasi dan dia Informasi
dan Perpustakaan. Kami berbincang-bincang dan juga dengan lainnya yang tidak
bisa aku sebutkan semuanya. Saat itu, kami menunggu giliran untuk pengumpulan
pemberkasan terakhir untuk kemudian mendapatkan NPM (Nomor Pokok Mahasiswa) dan
juga jas almamater Unpad. Wah betapa senangnya hari itu bisa menjadi bagian
dari mahasiswa baru Unpad dan bisa berkenalan dengan yang lainnya. Aku juga
bertemu dengan Julian, mahasiswa baru juga asal Bandung yang kebetulan juga
sesama penerima bidik misi 2011 satu fakultas dan prodi. Aku bisa kenal dia
dari Yanti mahasiswa baru juga yang diterima di FKG (Fakultas Kedokteran Gigi).
|
Asrama Padjadjaran 2 Kampus Jatinangor (Foto: Deden Rochman Saputro) |
Aku diantarkan oleh Julian ke Asrama Padjadjaran 2 untuk memesan sebuah kamar untuk diriku
selama menjadi mahasiswa baru. Mengapa memilih asrama? karena belum tahu
keadaan lingkungan sekitar dan biar dekat bila ke kampus. Aku juga diajak ke
rumahnya untuk makan dan sholat ashar. Kemudian aku diantarkan ke terminal
Leuwi Panjang, Kota Bandung yang jaraknya lumayan jauh dari Jatinangor untuk
kembali ke Bogor.
Pada tanggal 5 Agustus 2011 aku dan
ibuku menuju Unpad kampus Jatinangor karena perkuliahan akan segera dimulai
untuk semester 1 / ganjil ini. Tentu saja sebelumnya akan dilaksanakan ospek
universitas pada hari Sabtu, tanggal 6 Agustus 2011 dan disusul dengan ospek
fakultas. Ospek di fakultasku, Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) dilaksanakan
pada tanggal 8-10 Agustus 2011. Sebelum aku pergi bersama ibuku ke Jatinangor,
aku mempersiapkan beberapa perlengkapan untuk ospek universitas maupun
fakultas. Saat bulan itu, adalah saat dimana sudah memasuki bulan Ramadhan atau
bulan puasa. Butuh perjuangan ekstra untuk mempersiapkan diri dari segi fisik,
mental, kesehatan, perlengkapan, dll untuk menjalani serangkaian ospek. Tetapi
dengan semangat dan tekad yang kuat serta
niat yang baik insyaAllah semua
rintangan bisa dilalui.
Selama 1 semester awal yang dimulai
dari tanggal 15 Agustus 2011 sampai dengan 24 Desember 2011 banyak cerita baik
yang suka, duka, senang, sedih, bahagia, kecewa, terharu, dan banyak ekspresi
yang sudah ku lalui di kota kecil Jatinangor dan khususnya Unpad dan Fikom
Unpad yang ciamik dan mantap. Aku masuk ke kelas Ilkom B yang berjumlah 44
orang dari berbagai asal mulai dari Sumatera dan Jawa saja dengan paling
terjauh ada yang dari Aceh. Di Fikom, aku mengikuti 2 UKM (Unit Kegiatan
Mahasiswa) yaitu BKI (Biro Kerohanian Islam) dan CC (Cinematography Club).
Untuk di tingkat universitas mengikuti Pramuka karena untuk melanjutkan
kesukaanku di bidang kepramukaan dan banyak sahabat bahkan keluarga yang
biasanya tercipta di Pramuka. Selain itu juga aku pernah mengikuti klub bahasa
Korea selama 2 bulan di Fakultas Sastra yang sekarang berganti nama menjadi FIB
(Fakultas Ilmu Budaya). Untuk masalah akademik alhamdulillah baik dan cukup memuaskan untuk kedepannya bisa di
pertahankan dan ditingkatkan.
Jujur saja saat menunggu dana bidik
misi cair membuat teman-teman di Fikom dan fakultas lain serta aku sendiri agak
sulit dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari ditambah dengan tugas yang cukup
banyak. Tapi apa boleh buat kita harus selalu semangat walaupun itu berat. Kan asal semangat semua tidak akan berat.
Tentunya dibarengi dengan usaha dan
selalu berdoa memohon kepada Allah SWT. Semoga aku dkk selalu diberikan
kemudahan, kesabaran, kesehatan dan keikhlasan dalam menjalani kehidupan
sebagai mahasiswa. Apalagi aku selaku koordinator fakultas juga ingin sekali
membantu tapi aku sendiri juga tidak ada.
Akhirnya pada awal November, dana bidik
misi untuk semester 1 cair. Kami semua penerima bidik misi Unpad 2011 merasa
bersyukur karena bisa menerima dana tersebut dengan proses yang cukup panjang.
Kami datang ke BRI (Bank Rakyat Indonesia) cabang UNPAD untuk membuat ATM
(Anjungan Tunai Mandiri) dan buku
tabungan BRI yang kemudian dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan
teman-teman bidik misi. Alhamdulillah
ya Allah...
Untuk saat ini pun sama seperti
semester 1 yang mengalami keterlambatan pencairan dana bidik misi entah karena
birokrasi atau apa. Tapi yang jelas kami selaku penerima bidik misi juga sudah
berusaha semaksimal mungkin untuk selalu memberikan prestasi akademik dengan
standar IP min 2,75. Alhamdulillah dari
teman-teman Fikom dan fakultas lain pada menunjukkan bahwa kami adalah
orang-orang pilihan yang memang ditakdirkan untuk dapat berkuliah di Unpad
karena kami ingin berprestasi untuk
negeri dan mengabdi di kemudian hari. Ada yang mendapat IP 4 ada juga yang
masih di bawah standar. Tetapi kami saling memberikan semangat, motivasi dan
bantuan baik dalam materill, morill, maupun akademik dengan membuat kelompok
belajar dan diskusi. Semoga saja dengan kami telah menunjukkan prestasi kami
dan usaha serta doa kami tidak pernah putus untuk dapat bertahan di Unpad
hingga akhirnya lulus dan mendapat gelar sebagai seorang sarjana yang memang
lama kuliahnya selama 4 tahun / 8 semester.
|
Logo Kabim Unpad (Sumber: Kabim Unpad) |
Harapan
kedepannya, aku bisa menggapai cita-citaku sebagai seorang jurnalis yang handal
dengan bisa menjadi seorang reporter, presenter, MC, penyiar radio, atau apapun
yang berhubungan dengan ilmu komunikasi dari Fikom Unpad ini dan menjadi
seseorang yang sukses, berguna dan bermanfaat untuk orang lain khususnya
masyarakat yang membutuhkan ataupun yang serba kekurangan. Karena sebaik-baiknya orang adalah orang yang
bermanfaat untuk orang lain. Tentu saja kepada teman-teman semua penerima
bidik misi Unpad baik yang angkatan pertama tahun 2010 dan angkatan kedua tahun
2011 dapat saling bersama-sama meraih cita-cita dan menggapai asa, dapat
bekerjasama, saling tolong-menolong, menghargai, dan merangkul bila teman yang
ada kesusahan. Marilah apabila ada yang sakit kita seperti terasa sakit pula
dan bila ada yang senang kita juga ikut senang. Semoga kedepannya penerima
bidik misi ini adalah agen perubahan untuk negara Indonesia yang tentu saja
lebih baik dan maju. Aamiin ya rabbalalamin...