Hi-Tech Student Day 2012

Hi-Tech Student Day 2012
Foto bersama Kakak-Kakak Pramuka Unpad dengan Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia usai upacara peringatan HUT RI ke-68 pada Sabtu (17/8/2013) di Kampus Unpad Dipatiukur, Bandung

Sabtu, 02 Mei 2015

Opini Pendidikan

Cerdaskan Bangsa Melalui Pendidikan


Dalam amanat pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 terdapat kalimat ‘mencerdaskan kehidupan bangsa’. Kalimat itu lahir sebagai cita-cita mulia dari para pendiri bangsa yang dapat dicapai melalui pendidikan. Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara menekankan konsep tri pusat pendidikan, yaitu pendidikan di keluarga, sekolah, dan masyakarat.

Ki Hadjar telah mencetuskan sebuah falsafah penting dalam pendidikan kita yang dikenal dengan sistem among dalam ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangunkarso, dan tut wuri handayani. Sistem among itu dapat diterapkan di tiga sistem pendidikan tadi yang berfokus pada keteladanan dan kesederhanaan. Keteladanan yang dimaksud adalah dapat menempatkan diri pada alam lingkungan sekarang dengan tidak melupakan budaya bangsa.

Saat ini, anggaran pendidikan Indonesia telah mendapatkan porsi yang cukup besar dalam mewujudkan cita-cita para leluhur untuk mencerdaskan bangsa. Pemerintah sudah seharusnya terus berupaya secara optimal dalam menggunakan anggaran pendidikan sebesar 20 persen untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kemajuan bangsa.

Berbagai kebijakan pendidikan harus benar-benar mempunyai output yang jelas, jangan hanya sebatas program seremonial saja dan tidak menyeluruh. Masih banyak ditemukan berbagai fasilitas sekolah di daerah-daerah terpencil belum memadai bahkan boleh dikatakan tidak layak. Bahkan tak jauh dari ibu kota Jakarta masih ditemukan sekolah yang tidak mempunyai gedung.

Akses menuju sekolah pun boleh dikatakan dalam kondisi buruk, seperti jalan dan jembatan masih ada yang rusak bahkan membahayakan keselamatan siswa. Misalnya, jembatan yang mendapat julukan indiana jones di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten sempat menghebohkan, lantaran kondisi jembatan yang sangat memprihatinkan dan mengancam keselamatan siapapun yang melintasinya.

Konsep pendidikan yang dirancang Ki Hadjar menjelaskan sekolah harus menjadi tempat yang nyaman dan menyenangkan untuk siswa. Di sini, peran guru sebagai orang tua siswa saat di sekolah dilakukan dengan pola komunikasi yang baik. Guru tidak hanya mengajar, melainkan mendidik siswa melalui proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif.

Di samping itu, orang tua mendidik anaknya dengan keteladanan di lingkungan keluarga, seperti mencontohkan tata krama dalam bersikap dan bertutur kata yang santun terhadap semua orang. Kemudian, anak dapat dilibatkan langsung dalam kegiatan masyarakat, seperti gotong royong sebagai perwujudan konsep tersebut.

Jangan biarkan generasi penerus bangsa putus sekolah karena biaya, misalnya ada siswa yang harus membantu pekerjaan orang tuanya untuk bertahan hidup. Orang tua yang menganggap pendidikan tidak terlalu penting karena tidak dapat menghasilkan pendapatan bagi keluarganya merupakan pola pikir yang keliru dan mental seperti itu dapat dihilangkan melalui pendidikan.

Pendidikan bukan berujung pada materi saja, namun jauh lebih penting yaitu keteladanan dan budi pekerti luhur yang menciptakan kecerdasan seseorang, baik kecerdasan intelegensi, emosional hingga spiritual. Dari pendidikan itulah, kemajuan dan daya saing bangsa bisa semakin tercapai dalam berbagai sektor khususnya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). 

Penulis: Deden Rochman Saputro, Mahasiswa Jurnalistik Fikom Unpad

Tidak ada komentar:

Posting Komentar