Hi-Tech Student Day 2012

Hi-Tech Student Day 2012
Foto bersama Kakak-Kakak Pramuka Unpad dengan Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia usai upacara peringatan HUT RI ke-68 pada Sabtu (17/8/2013) di Kampus Unpad Dipatiukur, Bandung

Minggu, 23 September 2012

PRAMA BEM KEMA Unpad 2011

Berbicara tentang politik pasti kita sebagai orang yang awam dengan istilah tersebut akan mempersepsikannya sebagai sesuatu hal yang rumit, semerawut, dan buat kita pusing ketika mendengar istilah tersebut. Oleh karena itu, sebagai mahasiswa Jurnalistik semester 3 yang mendapatkan mata kuliah Komunikasi Politik, agaknya istilah tersebut harus diketahui dan dipahami lebih dalam lagi khususnya dalam mata kuliah ini.
Politik memang untuk sebagian orang yang belum mengetahui dan memahami apalagi sampai terjun ke dalam dunia politik akan merasa tak ingin berpikir secara lebih lanjut karena membuat “pusing” dan banyak “manipulasi” ataupun “manuver” bahkan “konspirasi” di dalamnya. Padahal secara harfiahnya politik membutuhkan pengetahuan, wawasan, dan interpretasi yang memang mendalam dan tidak selamanya membuat “pusing” bila sudah paham betul makna dan esensi dari istilah politik tersebut.
Secara etimologis, kata politik berasal dari bahasa Yunani, polis yang berarti kota atau Negara kota. Dari kata polis ini kemudian diturunkan kata-kata lain seperti polities (Warga Negara) dan politicos nama sifat yang berarti kewarganegaraan. Untuk kata ilmu politik digunakan istilah politike episteme dan untuk kemahiran politik digunakan istilah politike techne.Para ahli ilmu politik memberikan definisi yang berbeda-beda dalam menafsirkan definisi dan pengertian dari politik.
Menurut Miriam Budiarjo pada umumnya dapat dikatakan bahwa politik adalah bermacam-macam kegiatan dalam suatu sistem politik yang menentukan tujuan-tujuan dari sistem itu dan melaksanakan tujuan-tujuan itu. Politik tidak bisa dilepaskan dari suatu tujuan bersama karena politik selalu menyangkut tujuan-tujuan dari seluruh masyarakat dan bukan tujuan pribadi seseorang.
Joyce Mitchell seorang sarjana yang menekankan pengambilan keputusan sebagai inti dari politik, berpendapat bahwa politik adalah pengambilan keputusan kolektif atau pembuatan kebijaksanaan umum untuk masyarakat seluruhnya. Pengambilan keputusan merupakan suatu proses untuk menentukan pilihan di antara beberapa alternatif. Dalam menentukan pilihan tentu menggunakan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang akhirnya ada yang terpilih dan ada yang tidak terpilih, atau ada yang diprioritaskan dan ada yang tidak diprioritaskan. Oleh karena itulah pengambilan keputusan merupakan salah satu konsep pokok dari politik. Sarjana-sarjana yang memandang bahwa politik adalah aspek pembagian, beranggapan bahwa politik adalah membagikan dan mengalokasikan nilai-nilai politik secara mengikat. Harold Laswell yang memandang politik dari unsur pembagian berpendapat bahwa politik adalah masalah siapa mendapat apa, kapan dan bagaimana.
Dari penjabaran mengenai beberapa pengertian politik dapat disimpulkan bahwa politik merupakan suatu proses untuk mengambil suatu keputusan dan tujuan bersama dimana terdapat beberapa kegiatan/tindakan di dalam suatu sistem politik. Sedangkan istilah komunikasi yang sudah kita ketahui dari beberapa ahli seperti menurut Raymond S. Ross, komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan komunikator. (Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar , 2005, hal 62, Dedy Mulyana).
Jadi, komunikasi politik adalah suatu proses penyampaian pesan dari seorang/lebih komunikator terhadap komunikate untuk bersama-sama merumusakan suatu keputusan dan tujuan bersama melalui beberapa kegaiatan/tindakan dalam suatu sistem politik. Setelah mengetahui pengertian tersebut maka, jika saya mengambil suatu contoh dari kegiatan yang bersangkutan dengan dunia politik di dalam organisasi mahasiswa. Ada beberapa hal yang bisa kita analisis dan persepsikan sebagai bentuk dari komunikasi politik tersebut.
Kita tahu bahwa di dalam kegiatan mahasiswa terdapat beberapa organisasi dalam dan luar kampus yang pastinya ada kegiatan berpolitik. Kegiatan-kegiatan mahasiswa tersebut di antaranya: Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) di Fakultas dan Universitas, dan beberapa komunitas mahasiswa lainnya.
Saya mencoba menyoroti tentang kegiatan mahasiswa yang merupakan badan/lembaga tertinggi mahasiswa di tingkat Universitas yaitu BEM. Di Universitas Padjadjaran (Unpad) sendiri mempunyai badan tertinggi mahasiswa yang dinamakan BEM KEMA yang singkatan dari Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa. Ketika saya berpartisipasi menjadi PPF (Panitia Pemilihan Fakultas) dimana itu adalah kaki tangan dari Prama sebutan untuk panitia pemilihan Presiden BEM KEMA, saya dkk di Fakultas memfasilitasi proses demokrasi di kampus kami di Fikom Unpad. Ketika itu, saya bertindak sebagai seksi acara PPF.
Saya dkk mengajak seluruh mahasiswa Fikom Unpad yang masih berstatus mahasiswa untuk meyuarakan aspirasinya dalam pemilihan Presiden BEM KEMA periode 2011-2012. Tentu saja, itu bukan pekerjaan yang mudah. Karena di Fikom itu sendiri partisipasi terhadap pesta demokrasi Unpad yang diadakan setiap tahunnya itu kurang. Ini disebabkan tidak adanya badan tertinggi di fakultas kami. Sungguh disayangkan mahasiswa Fikom yang terkenal dengan good communication –nya ini tidak ada lembaga tertinggi mahasiswa. Saya tahu ada senat, namun itu juga sedang vacum (tertunda). Wajar saja, bagi mahasiswa senior untuk mengikuti proses pemilihan presiden BEM KEMA, lebih baik untuk membenahi lembaga tertinggi di kampus sendiri.
Namun saya dkk tidak patah semangat untuk menggelorakan pesta demokrasi universitas di kampus kita. Saya dkk membuat publikasi dan propaganda akan pentingnya mengikuti pemilihan Presiden BEM KEMA. Karena pada hakekatnya semua aspirasi yang menyangkut dengan mahasiswa itu sendiri mulai dari kegiatan belajar-mengajar di kampus, fasilitas kuliah, UKM, beasiswa, dan lain-lainnya yang berhubungan dengan mahasiswa itu sendiri. Dari pemilihan inilah kita bisa memulai penyaluran aspirasi mahasiswa secara tepat dan di bawah naungan lembaga tertinggi mahasiswa tingkat universitas.
Sebelum hari pemilihan, para kandidat atau calon Presiden dan Wakil Presiden beserta para tim suksesnya melakukan kampanye di berbagai fakultas untuk memperkenalkan siapa dirinya dan juga program kerja apa saja yang akan dijalankan oleh para capres dan cawapres BEM KEMA Unpad.  Tentu saja, mereka telah menyiapkan visi dan misi mereka melalui serangkaian propaganda yang disebar di seluruh pelosok kampus untuk memilih mereka. Media publikasi dan propaganda mereka disebar di berbagai fakultas di kampus Jatinangor dan Dipati Ukur termasuk di beberapa fasilitas kampus di antaranya ada yang ditempel di angkot ataupun “odong-odong” dalam kampus, baliho di depan gerbang lama, dsb.
Dari pantuan saya, media propaganda tersebut cukup efektif untuk memperkenalkan siapa mereka serta apa visi dan misi mereka ke semua mahasiswa Unpad beserta civitas Unpad lainnya selain dengan aksi tatap muka dengan mahasiswa Unpad lainnya. Aksi tatap muka dengan mahasiswa Unpad lainnya itu dikemas dalam bentuk kampanye langsung ke fakultas-fakultas yang ada di Unpad dan dengan adu visi-misi mereka (debat) untuk kedepannya akan melakukan hal apa saja ketika menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden BEM KEMA Unpad.
Saat berkampanye di Fikom, ada tantangan tersendiri ketika saya dkk menjadi PPF. Karena antusiasme mahasiswa Fikom untuk mendengarkan kampanye ataupun orasi para capres dan wapres BEM KEMA Unpad agak kurang. Ini juga disebabkan jadwal kampanye yang digelar pada hari Jumat dimana hari tersebut merupakan hari terakhir kuliah dan biasanya mahasiswa Fikom yang kuliah pada hari tersebut hanya beberapa kelas saja. Walhasil, para capres dan wapres tersebut sebatas membagikan selebaran berupa visi-misi mereka salah satunya yang dilakukan capres Tanri dari FK (Fakultas Kedokteran) bersama wapres dan tim suksesnya yang sekarang menjabat sebagai Presiden BEM KEMA Unpad periode 2011-2012.
Entah mengapa di Fikom itu, minat pemilih untuk memilih cenderung sedang-sedang saja kalau menurut saya. Karena dari ribuan mahasiswa Fikom hanya beberapa yang memilih dengan kisaran 800-an mahasiswa. Itu menandakan bahwa supaya partisipasi mahasiswa Fikom Unpad lebih aktif dan aware lagi dengan hal seperti itu, harus ada strategi politik lainnya yang mesti dipersiapkan oleh para capres dan wapres BEM KEMA Unpad. Bisa meyakinkan mahasiswa Fikom Unpad bila mereka menjadi Presiden dan Wakil Presiden BEM KEMA Unpad ada kontribusi langsung ke Fikom Unpad khususnya untuk lembaga tertinggi mahasiswa di Fikom.
Agak menggelitik bilamana para pemilih yaitu mahasiswi Fikom Unpad memilih capres dan cawapres dari fisiknya saja alias wajah rupawan dan meyakinkan untuk jadi Presiden dan Wakil Presiden BEM KEMA Unpad tanpa melihat visi-misi dan program kerja (proker). Namun, ada juga yang tidak suka dengan proses demokrasi ini yaitu dengan memboikot kotak suara untuk tidak dihitung yang dilakukan oleh beberapa mahasiswa senior tingkat akhir yang merasa dirinya tidak terfasilitasi oleh BEM KEMA Unpad. Padahal seharusnya para mahasiswa senior itu ikut dari awal kampanye sampai proses debat untuk memberikan aspirasi dan pertanyaan akan ketidakpuasannya terhadap kinerja BEM KEMA Unpad. Tapi untungnya dibantu oleh mahasiswa senior lainnya yang pro terhadap proses demokrasi mahasiswa memberikan penjelasan bahwa PPF ini hanya bertugas memfasilitasi pesta demokrasi Universitas Padjadjaran (Unpad) dalam memilih pemimpin mereka di lembaga tinggi mahasiswa tingkat universitas.
Saya berharap dengan strategi politik dan beberapa proker yang berbasis pro-mahasiswa ataupun CSR (Corporate Social Responsibility) maka mahasiswa Unpad akan dapat mengatahui dan memahami betapa pentingnya proses demokrasi di dalam kampus khususnya untuk mahasiswa itu sendiri supaya segala aspirasi mereka ada yang mewadahi dan memperjuangkan aspirasi tersebut supaya menjadi kenyataan dan lebih baik lagi untuk kegiatan mahasiswa Unpad.

Sumber:
v Pemikiran dan Pengalaman Pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar