Hi-Tech Student Day 2012

Hi-Tech Student Day 2012
Foto bersama Kakak-Kakak Pramuka Unpad dengan Rektor Unpad, Prof. Ganjar Kurnia usai upacara peringatan HUT RI ke-68 pada Sabtu (17/8/2013) di Kampus Unpad Dipatiukur, Bandung

Rabu, 20 Maret 2013

Resume Film ‘Up Close and Personal’ & Pendapat tentang Jurnalisme Televisi


Film 'Up Close & Personal'

I.     Resume Film ‘Up Close and Personal’
Seorang reporter sekaligus presenter berita televisi bernama Tally Atwater mulai bekerja di stasiun televisi Channel 9. Peran Tally Atwater dimainkan oleh Michelle Pfeiffer. Awalnya, Tally menemui Warren Justice yaitu produser bagian pemberitaan Channel 9 yang diperankan oleh Robert Redford. Saat Tally bertemu dengan Justice, dia terlihat gugup dan sempat menjatuhkan tasnya yang isi dalam tasnya tercecer di lantai. Justice pun membantu untuk merapikan isi tas Tally yang berceceran itu ditambah lagi, kegugupan Tally sebagai reporter baru makin jelas rasanya ketika lengan bajunya robek.
Pada awal penugasan Tally harus meliput proses wisudaan dan dia mempraktekan langsung gaya reporter yang dia bisa kuasai saat itu. Suatu ketika, dia diminta oleh Justice untuk menjadi pembaca berita (news anchor) dalam bagian laporan cuaca namun dia masih terlihat gugup di depan kamera. Rasa gugupnya di depan kamera mungkin hal yang wajar karena belum terbiasa dengan situasi dan kondisi yang baru dia alami.
Tally ingin memperbaiki penampilan sebelumnya yang masih terlihat gugup dan kaku. Dia ingin melakukan beberapa improvisasi di setiap kali liputannya sebagai reporter. Dalam liputannya langsung ke lapangan, dia mendapat arahan dari Justice selaku news program director. Setelah mendapat arahan yang tegas dan matang dari Justice, akhirnya Tally bisa mempresentasikan berita secara langsung dengan cukup baik.
Pada kesempatan lain, Tally terus berusaha memperbaiki penampilannya sebagai reporter maupun pembaca berita. Dia berlatih secara terus-menerus dengan senang hati supaya bisa menjadi seorang jurnalis televisi yang handal. Hasil latihannya tidak sia-sia bahkan berbuah manis. Dalam presentasi berita yang dibawakannya, dia terlihat semakin percaya diri dan itu merupakan titik balik dia berkarya lebih baik lagi. Setelah dia memberikan penampilan yang berbeda saat membacakan berita, maka dia dievaluasi secara khusus oleh Justice karena Justice punya tanggung jawab atas Tally.
Saat sesi evaluasi pembacaan berita yang dibawakan oleh Tally, mereka melihat beberapa cuplikan tayangan Tally saat presentasi berita. Justice memberikan arahan secara formal dan nonformal kepada Tally dan memberikan dorongan supaya Tally terus berkembang.
Kemudian saat Tally sudah mendapat cukup kematangan sebagai reporter maupun pembaca berita dengan percaya diri, mala dia ditugaskan untuk meliput seorang narapidana bernama Fernando keturunan Spanyol. Kemampuan berbahasa asing yakni bahasa Spanyol yang dimiliki oleh Tally memudahkan dia untuk menggali informasi dari narasumber tersebut dalam sesi wawancara.
Rob Sulvivan rekan kerja Tally yang juga sebagai pembaca berita diduetkan dengan Tally pada program berita. Mereka cukup lugas dan percaya diri dalam menyampaikan informasi kepada khalyak televisi Channel 9. Namun saat sesi penutupan, mereka malah ngobrol dan masih terlihat oleh kamera dan khalayak yang menyaksikan tayangan tersebut. Mereka membuat kesalahan yang mungkin mereka tidak sengaja dengan berbicara di depan kamera. Padahal mereka seharusnya diam dan tersenyum.
Sempat Tally ingin diminta untuk pindah dari pekerjaannya di Channel 9, namun dirinya mengaku pada Justice bahwa dirinya tidak ingin keluar dari tempat dirinya bekerja. Dia pun mengevaluasi  dan mengoreksi dirinya lagi supaya lebih baik. Pada akhirnya dia pun dipindahkan ke News 7  tempat kerjanya yang baru sebagai pembaca berita yang sudah punya jam terbang dan berpengalaman namun harus digali terus untuk menjadi yang terbaik. Walaupun Tally sudah di News 7 namun Justice masih ingin memantau perkembangan Tally. Justice dan Tally bersama-sama mengevaluasi beberapa tayangan video berita yang dibawakan oleh Tally di studio. Entah mengapa menurut Justice, saat Tally baru dipindahkan ke News 7 seperti kehilangan karakternya dalam membawakan berita. Tally dianggap mengikuti gaya Marcia yang juga pembaca berita dan berpengalaman di News 7. Akhirnya Tally pun menyadari bahwa dirinya harus menjadi diri sendiri.
Ketika laporan langsung, Tally menjadi reporter dan menceritakan semuanya berdasarkan fakta bukan opini semata dan dia tegaskan saat Maria bertanya kepada dirinya. Pertanyaan Maria, “apakah itu pendapatmu?” lalu dijawab oleh Tally, “bukan, itu berdasarkan fakta.”
Sempat ada kecemburuan dari Maria selaku pembaca berita yang lebih senior daripada Tally di News 7. Maria mengira Tally mengambil alih kerjanya. Di situ, terlihat persaingan untuk menjadi pembaca berita utama. Sampai akhirnya, Tally menjadi seorang pembaca berita yang utama di News 7.
Justice yang sudah lama memendam rasa cinta terhadap Tally akhirnya pun menikah secara resmi. Sebagai pasangan suami-istri yang berkecimpung di dunia berita televisi, maka obrolannya seputar dunia jurnalisme televisi. Mereka teringat kasus Fernando dan meminta kepada pemimpin redaksi untuk dijadikan headline. Akhirnya Tally mencoba mencari keterangan tambahan untuk meyakinkan berita yang ingin dia angkat itu penting dan mempunyai nilai berita.
Tally pun ke penjara untuk mendapatkan keterangan tambahan ke Fernanado. Tiba-tiba Tally bersama kameramannya saat di Channel 9 sedang meliput terjebak di penjara Holmesburg karena terjadi kebakaran akibat para narapidana yang ingin kabur. Pihak kepolisian lain pun datang beserta beberapa mobil pemadam kebakaran. Tally mencoba untuk “Live Report” dari tempat kejadian, namun saat disiarkan tiba-tiba tayangannya kabur dan hilang. Setelah menunggu beberapa saat sampai akhirnya tayangan langsung dari penjara bisa tertangkap sinyal kembali dan pengambilan gambar secara ekslusif oleh Tally melalui News 7. Kemudian cuplikan wawancara Tally dengan Fernando menjadi headline yang berjudul “Krisis Holmesburg” saat tayangan langsung.
Kepolisian pun memasuki penjara untuk mengamankan para tahanan. Di situ terjadilah bentrok antara para tahanan dengan kepolisian. Setelah peristiwa tersebut, Tally tetap mengabarkan peristiwa yang dia alami semalaman.
Setelah kejadian itu, Tally mendapat tawaran untuk bergabung dengan IBS yang merupakan salah satu televisi ternama di Amerika Serikat. Akhirnya, dia pun menjadi presenter berita di IBS dan menandai hal tersebut sebagai puncak karirnya sebagai seorang jurnalis yang tetap sederhana namun lugas. Saat perayaan keberhasilan Tally, tiba-tiba ada sebuah tayangan berita yang mengejutkan bagi dirinya dan rekan-rekannya. Berita itu menjelaskan bahwa Warren Justice tewas saat peliputan langsung di daerah konflik di Panama. Peristiwa tersebut membuat Tally shock (kaget) melihat kenyataan tersebut.
Pada malam puncak penghargaan bagi wartawan-wartawan di Amerika Serikat, Tally mendapat penghargaan bersama mendiang suaminya dan memberikan pidato yang luar biasa.
II.  Pendapat tentang Jurnalisme Televisi
Dalam dunia jurnalistik, tantangan dan resiko pasti ada. Mau tidak mau pasti akan dihadapi bagi siapa saja yang berkecimpung di dalamnya termasuk sebagai jurnalis televisi. Jurnalisme televisi memberikan gambaran kepada kita bahwa tayangan berita televisi adalah suatu pemaparan peristiwa berdasarkan fakta dan data di lapangan serta opini narasumber yang relevan untuk kemudian disiarkan secara massa dan terlembaga. Maka, dalam tayangan berita televisi para orang-orang di belakang layar maupun di depan layar yakni presenter berita bersama-sama menyelamatkan wajah televisi tersebut supaya dipercaya khalayaknya. Tidaklah main-main dalam menjalankan aktivitas sebagai jurnalis televisi.
Tantangan dan resiko saat peliputan langsung khususnya saat konflik harus dilandasi dengan persiapan yang matang baik dari segi pemberitaan maupun keselamatan jurnalis tersebut. Para reporter yang menyampaikan langsung peristiwa di lapangan haruslah cakap dan mawas diri dalam mengambil sikap dan tindakan saat peliputan langsung. Mereka harus dibekali persiapan oleh tim produser berita televisi dan dievaluasi secara kontinyu supaya mampu menghadirkan penampilan yang terbaik di setiap peliputannya. Maka tak heran, evaluasi dan kemudian dilanjutkan dengan perencaaan menjadi suatu hal yang penting dan mutlak dilaksanakan sebelum terjun kembali ke lapangan untuk mengabarkan suatu peristiwa. Itulah yang dinamakan standar POAC (Planning, Organizating, Actuating, and Controlling) sebagai pedoman manajemen yang standar dilakukan.
Melalui film tersebut, bisa diambil pelajaran bahwa untuk meraih kesuksesan dalam berkarir sebagai jurnalis televisi haruslah sering berlatih, evaluasi diri, dan menambah jam terbang untuk mempresentasikan suatu berita dari suatu peristiwa berdasarkan fakta dan data di lapangan. Jangan cepat berpuas diri, dan harus memperhatikan kode etik jurnalistik yang berlaku supaya menjadikan jurnalis itu yang rendah hati dan semangat membawa kebenaran untuk masyarakat.

3 komentar:

  1. wisss, Kerenlah udah diupload nih, padahal gue belum ngumpulin tugas ini den.. haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Punya link download filmnya ga? Untuk tugas juga

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus