Pendahuluan
Manusia adalah makhluk yang mempunyai sifat sosial. Sehingga dengan begitu
manusia akan membutuhkan komunikasi dengan satu individu dengan individu
lainnya. Selain itu, manusia juga mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir.
Oleh karena itu, dari kedua aspek tersebut, digabungkan menjadi satu dan
menjadilah sebuah teknologi komunikasi.
Teknologi Komunikasi adalah sebuah alat atau perangkat yang menggabungkan aspek sosial yang
memungkinkan setiap individu dapat mendapatkan, mengirimkan, dan saling
bertukar informasi dengan individu-individu lainnya. Dengan begitu, setiap individu
dapat mencari informasi atau data yang dibutuhkan dengan teknologi komunikasi.
Di era yang maju sangat pesat ini, banyak sekali macam perangkat atau
alat yang dapat digunakan sebagai komunikasi. Banyak Teknologi Komunikasi yang
berkembang dengan cepat dengan dukungan teknologi yang ada saat ini. Salah satu
contohnya adalah teknologi komunikasi melalui media internet.
Perkembangan Teknologi
Komunikasi Saat Ini
Teknologi komunikasi saat ini di dunia sangat maju dengan pesat. Jika dulu
pada abad ke-17 atau ke-18 nenek moyang kita masih menggunakan pos atau surat
menyurat secara fisik, namun pada abad ke-20 ini kita sudah dapat menikmati
komunikasi yang dipengaruhi dengan teknologi. Salah satunya tentunya teknologi
komunikasi.
Pada awal abad ke-20 muncullah alat komunikasi seperti telepon rumah,
radio, fax, dan beberapa alat komunikasi lainnya. Seiring dengan perkembangan
jaman, beberapa alat komunikasi mengalami perkembangan pula. Seperti telepon
yang mungkin sekarang mulai banyak ditinggalkan, karena sudah banyak orang yang
beralih ke telepon genggam alias handphone.
Dengan diiringi perkembangan teknologi informasi, teknologi
komunikasipun berkembang secara pesat. Muncullah istilah seperti teknologi
komunikasi cyber yang memungkinkan kita dapat menggunakan teknologi komunikasi
baru lagi. Contoh teknologi komunikasi yang menggunakan teknologi cyber
atau internet adalah e-mail, chatting, dan lain sebagainya.
Teknologi Komunikasi yang seperti itulah yang sekarang digunakan di mana-mana.
I. Definisi Teknologi Komunikasi & Media Baru
Teknologi Komunikasi
Teknologi komunikasi digital, begitu orang
menyebutnya sekarang ini. Kelebihan yang bisa didapat dengan adanya teknologi
yang serba cepat saat ini adalah sistem komunikasi menjadi fleksibel dan
memiliki kemudahan. Salah satunya adalah fungsi handphone.
Pada akhirnya akibat dari teknologi komunikasi baru
jarang diketahui atau dapat diprediksi dengan teliti ketika alur jalur yang
baru menjadi ada. (Pool, 1983a. pp. 5-6)
Teknologi komunikasi interaktif menunjukkan bagaimana
media baru berkembang pesat dari sebuah konteks sejarah dimulai dari menulis,
mencetak, dan media elektronik. Teknologi adalah sebuah alasan yang sangat
penting dari perubahan-perubahan sosial yang terjadi di sebuah negara. (Chapter 2: What Are The New Communication
Technologies)
Tiga konvergensi Media yang saling bersentuhan dan
beririsan satu sama lainnya yakni jaringan komunikasi, komputer/ teknologi
informasi, dan konten (media). (New
Media: An Introduction)
Ketiga komponen tersebut menjadikan teknologi
komunikasi sangat kompleks untuk dijadikan fasilitas komunikasi saat ini yang
sudah menggunakan seperangkat alat komunikasi. Tentunya seperangkat alat
komunikasi itu ditunjang dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi.
Media Baru (New Media)
Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Baru adalah sesuatu yang dapat menciptakan sesuatu inovasi, ataupun perubahan yang dapat melahirkan sesuatu yang sangat diinginkan orang.
Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Baru adalah sesuatu yang dapat menciptakan sesuatu inovasi, ataupun perubahan yang dapat melahirkan sesuatu yang sangat diinginkan orang.
Media baru mendefinisikan sebagai
bentuk produk teknologi komunikasi di media massa mendatang bersama-sama dengan
komputer digital istilah yang dimaksudkan untuk mencakup kemunculan digital,
komputer, atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi di akhir abad ke-20.
Dikatakan bahwa media baru teknologi muncul dari
interaksi antara konten digital, konvergen bentuk media, dan komunikasi global
jaringan. (Sonia Livingstone’s, 1999)
Konvergensi
muncul dalam contoh pertama keluar dari hubungan yang berkembang antara media,
teknologi informasi, dan telekomunikasi, namun dampak dari konvergensi adalah
memperluas melampaui sektor-sektor dengan berbagai layanan komersial dan
pemerintah.
Media baru adalah istilah yang dimaksudkan untuk mencakup kemunculan
digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi di akhir
abad ke-20. Sebagian besar teknologi yang digambarkan sebagai ‘media baru’
adalah digital, seringkali memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat
jaringan, padat, mampat, interaktif dan tidak memihak. Beberapa contoh dapat
Internet, website, komputer multimedia, permainan komputer, CD-ROMS, dan DVD.
“Media baru adalah sebuah buzzword
dalam waktu singkat merubah budaya dan industri teknologi yang termasuk
multimedia hiburan dan e-commercial.
Bagaimanapun dalam penelitian sosial masa ini memiliki sejarah yang panjang,
telah digunakan sejak 1960-1970 dengan investigasi pembelajaran bentuk
penggunaan dan implikasi dari teknologi informasi dan komunikasi.” (e.g.
parker, 1970a;1973b; Parker and Dunn, 1972). Di balik arti sebenarnya dari
gadget dan tren terdapat hubungan di antara ekonomi, politik, kebiasaan,
budaya, dan institusi seperti dengan fenomenal teknologi.
II. Contoh Jenis Teknologi Komunikasi & Media Baru
Analisis Kasus
Salah satu alat komunikasi yang hampir semua orang di dunia ini
menggunakan alat tersebut yakni handphone.
Handphone merupakan bentukan dari
teknologi komunikasi yang digiital dan modern bahkan yang terbaru saat ini dan
digandrungi oleh berbagai kalangan adalah kehadiran smartphone yang multifungsi.
Dengan bentuk kecil dan ringan, kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja
dan di mana saja. Teknologi yang diterapkan di handphone di antaranya adalah jaringan tunggal yang digiat oleh
para operator telekomunikasi di Indonesia. Efisiensi juga menjadi penting,
apalagi perusahaan-perusahaan yang membuat perangkat teknologi komunikasi ini
sekarang sudah menanamkan sebuah chip dalam setiap produknya. Di setiap ponsel
dinamakan dengan ic.
Begitu pula dengan perangkat laptop yang kita miliki. Dengan adanya chip,
kita bisa terhubung langsung dengan koneksi internet yang sekarang semakin tinggi dan berkembang dengan pesat. Kita
tidak perlu lagi menenteng komputer atau menunggu sebuah komputer dipakai oleh
orang lain. Dengan adanya perangkat seperti laptop, semuanya menjadi mudah.
Ongkos produksi untuk pemeliharaan barang pun menjadi murah. Perawatan
perangkat-perangkat teknologi komunikasi sekarang lebih efisien seiring dengan
keinginan para perusahaan yang membuat perangkat komunikasi tersebut, yaitu
membuat sebuah benda yang tahan lama dan jauh lebih awet dalam penggunaannya.
Hal itu pun menjadi perhitungan di dunia saat ini. Pada akhir tahun
2000-an ini kita sudah dijejali oleh produk-produk smartphone. Ponsel ini tidak hanya lagi sebagai sarana berkomunikasi, seperti
menelpon atau SMS. Tapi, juga bisa
dijadikan sebagai alat komunikasi sebagai pengganti komputer atau laptop. Ukurannya juga lebih kecil, bisa
dimasukkan ke dalam saku dan menjadi
lebih fleksibel tentunya.
Berbagai macam namanya, ada blackberry,
iphone, atau ponsel android.
Teknologi komunikasi tidak hanya bersandar pada fungsinya, tapi juga pada
bentuk gaya dan perubahan hidup. Menjelang akhir tahun produk-produk berupa
komputer tablet siap merebut konsumen yang menginginkan teknologi dengan cara
lain.
Pada perkembangannya, teknologi komunikasi di seluruh dunia saat ini
masih dipengaruhi oleh adanya jaringan internet tanpa kabel generasi ketiga
atau yang sering kita dengan dengan sebutan 3G. Sedangkan tahun berikutnya,
generasi 4G siap hadir.
Indonesia adalah salah satu negara di kawasan Asia dengan pertumbuhan
pengguna internet yang signifikan. Pertumbuhan pengguna internet yang luar
biasa tersebut disebabkan berbagai faktor, semisal karena semakin murahnya
harga bandwidth hingga ke tangan pengguna
akhir, tersebarnya warung internet (warnet), hingga tersedianya akses internet mobile.
Menurut catatan Badan Regulator Telekomunikasi Indonesia, lebih dari 90% pengguna internet di Indonesia saat ini juga memanfaatkan layanan internet mobile.Hal tersebut karena harga ponsel yang sudah dilengkapi dengan fitur untuk browsing, messenger dan social networking sudah bisa dibeli dengan harga terjangkau.
Menurut catatan Badan Regulator Telekomunikasi Indonesia, lebih dari 90% pengguna internet di Indonesia saat ini juga memanfaatkan layanan internet mobile.Hal tersebut karena harga ponsel yang sudah dilengkapi dengan fitur untuk browsing, messenger dan social networking sudah bisa dibeli dengan harga terjangkau.
Media baru seperti media sosial menjadi alternatif komunikasi di era globalisasi saat ini |
Sebagai contoh ketika komunitas Facebooker membuat cause “Dukungan Bagi
Ibu Prita Mulyasari”. Prita Mulyasari adalah seorang ibu dengan dua anak
balita, yang melakukan kritik melalui e-mail
(dan kemudian menyebar ke berbagai mailing-list)
terhadap layanan dokter dari Rumah Sakit Omi International Alam Sutera
Tangerang yang diterimanya. Prita kemudian sempat harus ditahan di dalam di
penjara wanita Tangerang selama 3 (tiga) minggu karena didakwa salah satunya
dengan Undang-undang Transaksi Elektronik, Pasal 27 Ayat 3 tentang Pencemaran
Nama Baik (melalui Internet), dengan ancaman pidana penjara maksimal 6 (enam)
tahun.
Berdasarkan Undang-undang No. 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana,
dengan adanya ancaman penjara di atas 5 (lima) tahun, maka jaksa atau
kepolisian berhak melakukan penahanan. Hanya beberapa hari setelah cause
Facebook tersebut di bentuk, pada 3 Juni 2009 telah terkumpul 23.000 dukungan.
Para Facebooker, yang sebagian juga blogger tersebut, terus menyuarakan
aspirasi dan ekspresinya, yang intinya meminta Prita untuk dibebaskan dari
tahanan.
Para Facebooker pun kerap menggalang aliansi dengan berbagai pihak secara
offline, semisal dengan Aliansi
Jurnalis Indonesia (AJI), Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia dan Lembaga
Bantuan Hukum Pers. Lantaran desakan dari berbagai pihak di atas, ditambah dari
unsur politisi, anggota DPR, bahkan dari pemerintah pusat langsung oleh
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, maka pada siang harinya status Prita diubah
oleh kejaksaan dari tahanan di rumah tahanan (penjara) menjadi tahanan kota.
Dari contoh di atas, maka jelaslah media baru (facebook, blog, dan
sebagainya) adalah ranah publik yang memiliki peran signifikan dalam
pembentukan budaya dan opini masyarakat melalui teknologi.
Media baru yang alamiahnya bersifat cair, dapat seketika mengkristal dan
menjadi sebuah parlemen online. Ketika
saluran formal untuk menyampaikan aspirasi dan partisipasi publik tersumbat,
maka media baru menjadi sarana yang ampuh. Para anggota parlemen online ini merasa lebih bebas
berekspresi, berpendapat, menyampaikan ketidakpuasan serta mengkritik para
perilaku elit politik dan penegak hukum yang dianggap mencla-mencle. Parlemen online
ini pun segera mendapatkan respon masyarakat yang kian luas dalam berbagai
bentuk, termasuk dalam bentuk aksi turun ke jalan.
Meskipun demikian, kemampuan untuk mengoptimalkan media baru tersebut di
atas ternyata tidak selalu berbanding lurus dengan pemahaman masyarakat, atau
setidaknya penggunanya, atas aspek kebijakan dan hukum yang terkait.
Sejumlah kasus di Indonesia menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan antara
kebebasan berpendapat yang dikemukakan secara online dengan tindakan hukum yang menyertainya. Dengan mudah, kini
seseorang yang melakukan posting pendapat, ekspresi ataupun informasinya
melalui media baru, dapat didakwa melakukan perbuatan melanggar undang-undang.
Ada ketidaktahuan yang cukup luas tentang apa dan bagaimana melakukan posting
di media baru, khususnya agar tidak terjerat pada kasus hukum. Tidak sedikit
pula yang kini mulai berhati-hati, atau bahkan cenderung khawatir, untuk
melakukan posting lantaran tidak ingin terjerat pada hal-hal yang dirasa dapat
merugikan dirinya.
III. Daftar
Pustaka
Ø
Rogers, Everett M., Communication Technology,
Free Press, 1986
Ø
Lievrouw, L. A., & Livistone, S. (Eds.).
(2006). The Handbook of New Media
(updates student edition) (student edition ed.). London, California, New
Delhi: Sage Publications Ltd.
Ø
Flew, T. (2005). New Media – an Introduction (2nd ed). Oxford, New York: Oxford
University Press.
asiik update banget niih... :D
BalasHapusto Indra: yaps kudu bgt harus update supaya bs berbagi satu sm lain :D
BalasHapusto The Geeks: sip, sama2 gan :)